Minggu, 29 Desember 2013

HANTAM ASY SYABAB, PERSAB MELAJU KE 16 BESAR

Laskar Jaka Poleng julukan Persab Brebes, berhasil meraih juara play off putaran dua kompetisi Divisi Tiga Nasional U-21 Liga Indonesia XVIII zona Jawa. Dengan mengantongi juara play off maka Persab berhak untuk mengikuti babak 16 Besar Divisi III. 
Bertanding di hadapan publik sendiri, Stadion Karang Birahi Minggu, 29 Desember 2013, Persab tampil ngotot sejak peluit dibunyikan. Target wajib menang, membuat pemain tampil belingsatan. Meski tampil mendominasi, serangan anak asuh Edi Priyono masih sporadis. Akibatnya selalu mental di kokohnya pertahanan Asyabab Bangil. Tidak ada gol di paruh pertama.
Memasuki babak kedua, permainan masih belum berkembang. Instruksi pelatih Persab untuk menyerang dari sisi pertahanan masih belum efektif membongkar barisan belakang lawan. Alih-alih asyik menyerang, Asyabab juga berkali-kali berhasil mencuri kesempatan serangan balik. Counter attack anak Pasuruan beberapa kali nyaris membobol gawang Persab.
Di menit ke-70, Persab memasukan Rondaldo da Silva untuk mempertajam sektor tengah lapangan. Namun, Asyabab tidak tinggal diam meredam serangan Persab. Ketatnya pertarungan di sektor tengah membuat pertandingan berjalan dalam tensi tinggi. Beberapa kali insiden keributan mewarnai laga hidup mati bagi kedua tim tersebut.
Kesabaran Persab akhirnya berbuah manis. Di menit ke-85, Feri Cipto berhasil memecah kebuntuan memanfaatkan bola rebound kiper Asyabab yang salah mengantisipasi sepak pojong. Tendangan keras Feri dari luar kotak pinalti merobek gawang kiper Pasuruan. Hasil ini melengkapi kemenangan Persab atas Bandung Barat FS dengan skor 3 - 1.
Di babak 16 besar sudah menunggu Benpika FC Karawang yang lolos sebagai Juara Grup Jawa I, Persitangsel Tangerang Selatan sebagai Juara Grup Jawa II, dan Perseba Bangkalan sebagai Grup Jawa III.
Babak 16 Besar akan diselenggarakan di Karawang tanggal 7 Januari 2013, dengan sistem setengah kompetisi home turnamen.

Jumat, 27 Desember 2013

PERSAB COMEBACK

Menjadi tuan rumah bukan berarti Persab akan menang dengan mudah. Hal ini dibuktikan dengan bobolnya gawang Persab saat pertandingan baru berjalan 6 menit. Saat tendangan mendatar Jujun Junaedi yang menyelusuri lapangan tidak mampu di tangkap kiper Persab. Gol perdana tersebut disambut meriah oleh para pemain Bandung Barat FC.

Laga yang berlangsung tadi sore 27 Desember 2013 di stadion Karang Birahi Brebes, sebagai kandang Persab Brebes berlangsung seru. Jual beli serangan berlangsung imbang antara kedua tim. Ketinggalan 1 gol tidak membuat semangat pemain Laskar Jaka Poleng meredup. Apalagi ditambah dukungan suporter yang memadati Stadion Karang Birahi tersebut. Gempuran demi gempuran dilakukan oleh para pemain Persab. Sampai akhirnya di menit ke 43 Dwi Chandra Rukmana berhasil menggetarkan jala Bandung Barat FC. skor 1 - 1 bertahan sampai turun minum.

Babak kedua pertandingan dalam rangka memperebutkan tiket playoff ke Divisi III Nasional dimulai. Persab menggempur pertahanan Bandung Barat FC, dan gempuran itu membuahkan hasil di menit ke 75 saat umpan Dwi Chandra Rukmana berhasil diselesaikan dengan tendangan keras oleh Diaz Ustoko menggetarkan sisi kiri gawang Rizky Fauzi.

Unggul 2 - 1 tidak membuat para pemain Persab berpuas diri. Serangan demi serangan tetap dilancarkan menggempur pertahanan lawan. Sampai akhirnya Diaz Ustoko dijatuhkan oleh penjaga gawang Bandung Barat FC di kotak terlarang. Kartu kuning kedua diberikan wasit kepada Rizki Fauzi menyebabkan kiper Bandung Barat FC harus keluar lapangan setelah saat babak pertama juga menerima kartu kuning.

Namun sayang kesempatan untuk menambah jumlah gol dari titik putih gagal. Diaz Ustoko sebagai eksekutor gagal menyarangkan bola dati titik pinalti. Bermain dengan sepuluh pemain membuat Bandung Barat FC semakin kewalahan menghadapi serangan demi serangan para pemain Persab. 

Sampai akhirnya Cipto Feri menjebol gawang Bandung Barat di saat injury time. Keunggulan 3 - 1 bertahan sampai peluit akhir ditiupkan oleh wasit.

Senin, 23 Desember 2013

Tuan Rumah Babak Play Off

Seperti kita ketahui bersama, dalam putaran dua kompetisi Divisi III Nasional U-21 Liga Indonesia XVIII Zona Jawa Dua. Persab dengan terpaksa harus menjalani laga play off karena pada babak sebelumnya hanya mampu menjadi runner up di bawah Persitangsel Tangerang Selatan.

Di babak play off ini Persab akan menghadapi Bandung Barat FC Jawa Barat dan Asysyabab Bangil Pasuruan Jawa Timur. Jika ingin lolos persab harus menjadi juara di babak play off ini. 

Keputusan menjadi tuan rumah dalam babak play off ini mendapat dukungan penuh dari Pemda Kab. Brebes, KONI Brebes, PSSI Brebes, dan yang paling bersemangat adalah suporter Persab yaitu Sabermania dengan bekerja bhakti mempersiapkan stadion Karang Birahi agar layak pakai. 

Dan hari ini, sudah keluar surat resmi penunjukan dari BLAI, bahwa Persab Brebes sebagai tuan rumah babak play off putaran dua Divisi III Nasional U-21. Keuntungan sebagai tuan rumah harus dimanfaatkan betul oleh Persab dengan hadirnya suporter. Untuk itu diharapkan suporter Persab baik yang sudah bergabung dengan Sabermania maupun yang belum bergabung untuk memberikan dukungannya dalam laga-laga yang akan dijalani oleh Persab.

Semoga dengan dukungan dari kita semua PERSAB sukses menjadi tuan rumah babak play off dan bisa memaksimalkan prestasi sehingga lolos ke putaran tiga Divisi III, dan bisa menembus Divisi II Liga Indonesia musim berikutnya.



Sabtu, 14 Desember 2013

Kalahkan Tuan Rumah Persab jadi Runner Up

Sleman United selaku tuan rumah gelaran laga Divisi III zona Jawa 2 langsung melakukan gebrakan begitu peluit tanda dimulainya pertandingan. Baru berjalan 3 menit, serangan yang dibangun oleh Sleman berhasil diselesaikan dengan baik oleh Chandra Lukmana. Pendukung tuan rumah langsung bergemuruh menyambut gol tersebut.

Namun meski sebagai tim tamu, Persab tidak gentar dan melancarkan serangan untuk menyamakan kedudukan. Walhasil selang 2 menit setelah kebobolan, Dias Setyo berhasil menjaringkan bola ke jala tim tuan rumah.

Laga yang berlangsung tadi sore 14 desember 2013 di Stadion Maguwoharjo Sleman sangat menarik dan terjadi jual beli serangan. Kedua tim terlihat sangat haus akan kemenangan. Namun apa dikata, sampai peluit akhir babak pertama ditiup oleh sang pengadil, tidak ada gol tambahan yang tercipta dari kedua tim, Skor tetap 1 - 1.

Di babak kedua, saling serang tetap terjadi, namun penyelesaian akhir dari kedua tim masih belum membuahkan hasil. Hingga Chandra Lukmana kembali memecah kebuntuan itu di menit ke 54. Skor 2 - 1 untuk tim tuan rumah.

Laskar Jaka Poleng julukan tim kesayangan orang Brebes, tidak mau kalah. Setelah berkali-kali melancarkan serangan demi serangan. Bambang Tri Atmojo berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2 - 2 di menit ke 77.

Kembali jual beli serangan terjadi di lapangan hijau. Namun kembali kegemilangan penjaga gawang kedua tim berhasil mementahkan semua serangan tersebut. Menit demi menit berlalu tanpa terasa, sampai akhirnya di penghujung babak kedua Aldo Claudio berhasil menyarangkan gol ke jala Sleman United, untuk pertama kalinya Persab memimpin dengan skor 2 - 3.

Bola kembali berada di titik putih di tengah lapangan, pertandingan kembali dilanjutkan. Namun skor tidak berubah sampai peluit tanda akhir pertandingan ditiup oleh wasit. Persab menang untuk pertama kalinya di Divisi III putaran kedua ini.

Sementara di pertandingan lainnya Persitangsel membombardir gawang Bantara FC dengan 5 golnya dan hanya berhasil dibalas dengan 1 gol oelh tim asal Serang tersebut.

Verifikasi, Dagelan Baru PSSI



Dagelan kembali diciptakan PSSI. Kali ini bertajuk verifikasi terhadap 25 klub calon peserta unifikasi liga (Indonesia Super League (ISL) musim 2014). Lawakan mencapai klimaksnya Selasa (10/12) malam lalu, saat Sekjen PSSI, Joko Driyono, mengumumkan sebanyak 22 klub saja yang berhak mengikuti ISL tahun depan.

Meskipun proses verifikasi dikatakan baru bersifat sementara, tiga klub yang musim lalu tampil di Indonesian Premier League (IPL), yakni Pro Duta, Persepar Palangkaraya, dan Perseman Manokwari sudah divonis tak akan bisa tampil di unifikasi liga tahun depan. Alasannya, ketiga klub tersebut tidak memenuhi satu dari dua aspek yang dijadikan parameter: infrastruktur yang memadai.

Padahal Pro Duta berstatus sebagai juara playoff IPL. Sedangkan Persepar adalah runner-up playoff IPL. Namun yang diloloskan PSSI malah Persijap Jepara dan Persiba Bantul, dua tim tuan rumah yang mentok di penyisihan grup. Sedangkan dua tim lainnya adalah klub peraih wild card Semen Padang, serta PSM Makassar, tim yang menurut aturan seharusnya degradasi ke Divisi Utama.

Jika diibaratkan turnamen Piala Dunia 2010, maka tindakan PSSI kali ini seperti memberikan trofi juara kepada tuan rumah Afrika Selatan, bukan Spanyol yang notabene mengalahkan Belanda di final. Atau seperti tiba-tiba meloloskan Indonesia ke putaran final Piala Dunia 2014 menyingkirkan Uruguay yang baru saja mengalahkan Yordania di playoff interkontinental.

Jika pada akhirnya hasil akhir ditentukan di atas meja, lalu buat apa capek-capek bertanding di atas lapangan? Jika akhirnya peraturan ada untuk dilanggar lalu mengapa pusing-pusing membuat aturan?

PSSI memang secara gamblang menyalahi aturannya sendiri untuk 'menjatuhkan' tiga klub tersebut. Dari lima aspek yang sebelumnya dipakai dalam proses verifikasi, yakni finansial, infrastruktur, legal, administrasi, dan sporting (pembinaan usia muda), tiba-tiba saja PSSI mengerucutkannya menjadi dua aspek saja, yakni finansial dan infrastruktur, dengan alasan ke-25 klub yang diverifikasi terancam tidak lolos semua

Kemudian, PSSI juga sangat mengesankan memiliki standar ganda dalam melakukan verifikasi. Seperti diketahui, Pro Duta telah mengajukan Stadion Singaperbangsa, Karawang sebagai salah satu alternatif kandang (homebase) mereka. Yang mengherankan, stadion tersebut dianggap tidak cukup layak digunakan sehingga menggugurkan klub itu dalam proses verifikasi. Padahal Persita Tangerang, yang sementara ini lolos verifikasi, mengajukan stadion yang sama.

Tampaknya, sejak awal PSSI memang sengaja tidak ingin meloloskan Pro Duta. 'Dosa' klub ini barangkali hanya karena dimiliki salah seorang anggota komite eksekutif PSSI periode yang lalu, Sihar Sitorus. Sudah bukan rahasia jika Sihar berseberangan dengan para pengurus PSSI saat ini. Buktinya, Pro Duta yang hanya memiliki satu kelemahan, yakni aspek infrastruktur, langsung dicoret.

Sementara itu klub-klub ISL yang sebenarnya memiliki kelemahan di aspek-aspek lain, paling kentara aspek finansial, masih diberi kesempatan. Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Arema Cronous, Pelita Bandung Raya (PBR), Persela Lamongan, dan Persepam Madura United adalah beberapa nama yang secara terang-terangan mengakui masih menunggak gaji para pemain mereka. Namun apa yang terjadi? PSSI masih memberi mereka kesempatan klub-klub tersebut membereskan persoalan finansial mereka.

Apa yang dilakukan PSSI saat ini sebenarnya telah jauh 'mengangkangi' hasil Kongres Luar Biasa (KLB) pada Maret lalu. Saat itu PSSI memutuskan unifikasi liga akan diikuti oleh 18 klub ISL dan empat klub terbaik IPL. Jika dibilang 'terbaik', maka seharusnya empat klub IPL yang bisa mengikuti unifikasi liga adalah penghuni empat besar klasemen akhir IPL 2013, yakni Semen Padang, Pro Duta, Perseman Manokwari, dan Persiba Bantul.

Namun karena tidak mau mengakui IPL, PSSI kemudian membuat penentuan empat besar dilalui lewat babak playoff yang akhirnya dijuarai Pro Duta. Herannya, PSSI kemudian juga tidak mau mengakui hasil akhir turnamen yang mereka gelar sendiri tersebut. Bahkan, PSSI melalui Komisi Disiplin semacam memberikan dalih bahwa ada pengaturan skor di sejumlah laga playoff itu.

'Penzaliman' terhadap Pro Duta Cs ini sekali lagi menunjukkan bahwa profesionalisme PSSI masih jauh panggang dari api. Terbukti bahwa PSSI kepengurusan sekarang masih mewarisi perangai PSSI zaman Nurdin Halid, yang mementingkan golongannya sendiri dan mengedepankan asas like and dislike tanpa peduli pada aturan, bahkan yang mereka buat sendiri sekalipun.

Padahal, alangkah indahnya seandainya PSSI mau merangkul semua golongan dan mengajaknya maju bersama-sama membangun sepak bola Indonesia. Bukan malah membuat dagelan seperti yang mereka pertontonkan saat ini.

Kamis, 12 Desember 2013

Meski Tipis Peluang Lolos Itu Masih Ada

Persab Brebes, sang jawara Divisi III zona Jawa Tengah, kembali menelan kekalahan. Ini merupakan kekalahan kedua atas setelah sebelumnya kalah dari Persitangsel Tangerang Selatan. Kali ini giliran Bantara Serang, Banten yang mengalahkan Persab dalam laga putaran dua kompetisi Divisi Tiga Nasional U-21 Liga Indonesia Zona Jawa dua, di Stadion Tridadi Sleman, Yogyakarta, Kamis 12 Desember 2013 siang.

Menjelang berakhirnya babak pertama Persab memiliki kesempatan untuk membobol gawang Bantara SC karena memperoleh hadiah pinalti, setelah pemain Persab dilanggar di kotak pinalti. Namun peluang tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Riyan Ardiansyah. Bola yang di tendang ke arah kiri gawang dibaca dengan baik oleh kiper Bantara. 
Memasuki babak kedua serangan yang dilakukan Persab tidak kunjung membuahkan hasil. Malah pada menit ke 62 sebuah tendangan bebas dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Bantara, Adis Trianto. Bobolah gawang anak-anak asuh  Edi Prayitno.

Dengan dua kali menelan kekalahan ini maka peluang Persab untuk menjuarai zona Jawa 2 ini sudah habis, namun peluang untuk menjadi runner-up masih terbuka. dengan syarat bisa menang dengan selisih 2 gol saat melawan Sleman United, dan laga Persitangsel vs Bantara dimenangkan oleh Persitangsel. Tipis memang, namun harapan itu tetap ada.
Hal ini karena Sleman United berhasil mengalahkan Bantara 2-0 dan kalah dari Persitangsel 0-4.

 
 

Selasa, 10 Desember 2013

Hilang konsentrasi Kebobolan di Menit Akhir

Pertandingan pembuka Divisi III zona Jawa 2 di stadion Sridadi Sleman antara Persab Brebes melawan Persitangsel Tangerang Selatan, berlangsung seru.

Kedua tim silih berganti menyerang, namun kokohnya pertahanan kedua tim membuat pertandingan ini sepi gol. Babak pertama berakhir dengan skor kaca mata 0-0. Kedua tim sangat imbang dalam melakukan serangan maupun bertahan. Namun kemampuan penjaga gawang dari kedua tim juga sangat bagus dalam mengantisipasi serangan dan membaca arah serangan lawan.

Di Babak kedua, kedua tim kembali saling serang, namun keberuntungan menjadi milik Arif Samudra yang mencetak gol semata wayang di pertandingan tersebut. Gol tersebut di cetak di menit 88. Gol tersebut dicetak dari dalam kotak pinalti. Arif bisa mencetak gol karena tidak adanya pengawalan.

Menurut coach Edi Prayitno hilangnya konsentrasi di menit-menit akhirlah yang membuat timnya kebobolan. Selain itu kurang maksimalnya penyerangan yang seringkali gagal menggetarkan jala lawan di samping kiper lawan yang reflek dan positioningnya sangat bagus. Namun Coach Edi tetap yakin timnya mampu lolos ke babak selanjutnya. Karena masih ada dua pertandingan lagi.

Senin, 09 Desember 2013

RONALDO DAN CHANDRA IKUT SELEKSI TIMNAS U-17



Dua orang punggawa Persab Brebes yang berjasa mengantarkan Persab menjadi juara di Divisi III PSSI zona Jawa Tengah dan lolos ke Divisi III zona Jawa 2, Ronaldo Dasilva Lolombulan  dipanggil untuk mengikuti seleksi Timnas PSSI U-17 yang akan berlaga di sebuah turnamen tingkat Asia.

Meski demikian Persab tidak gentar dan tetap yakin dapat mengatasi lawan-lawan yang akan dihadapi di zona Jawa 2 di Sleman yang akan dimulai besok sore 10 Desember 2013.

Laskar Jaka Poleng tim kebanggaan warga Brebes ini tetap menargetkan juara di ajang ini. Karena Persab masih diperkuat oleh M Tegar Pribadi, Riyan Ardiansyah, Dias Setyo Ustoko, Wahid Abdurahman, dan Febrianto, yang juga merupakan anggota skuad Timnas pelajar U-18 yang kemarin baru menjadi runner up di Thailand.

Selain Ronaldo alias Naldo, Dwi Candra Rukmana yang juga merupakan anggota skuad Timnas Pelajar U-18 yang baru saja menjadi juara kedua di Thailand juga batal membela Persab karena alasan yang sama, dipanggil untuk seleksi Timnas U-17. 

Sebelumnya Septian David Maulana yang juga salah satu anggota Timnas U-18 juga batal memperkuat Persab karena dipanggil untuk memperkuat skuad Timnas U-19 oleh pelatih  Indra Syafrie.


Minggu, 01 Desember 2013

10 Desember 2013 Putaran Kedua Divisi III Bergulir

Stadion Tridadi Sleman akan menjadi saksi bisu dimulainya pertandingan Divisi III Putaran Kedua. Hal ini mengacu pada Surat Keputusan bernomor 146/KPTS-3/XI/2013, per tanggal 29 November 2013, jadwal pertandingan sepak bola untuk wilayah Jawa-2, akan mulai bergulir pada 10 Desember 2013. yang dikeluarkan oleh BLAI selaku operator Liga Divisi III.
Setelah menunggu kepastian bergulirnya Putaran Kedua akhirnya dengan Surat Keputusan tersebut, Persab akan merumput lagi. Rencananya untuk putaran kedua ini akan menggunakan sistem setengah kompetisi home turnamen, dengan Sleman United sebagai tuan rumah. Dengan peserta Persab Brebes, Persitangsel Tangerang Selatan dan Bantara SC Serang. Direncanakan akan menggunakan Stadion Tridadi sebagai pilihan utama dan TGP Godean Sleman sebagai stadion alternatif.
Dalam putaran kedua ini wilayah jawa dibagi menjadi tiga grup, dan Persab Brebes berada di grup Jawa 2. Setiap Juara Grup otomatis akan melaju ke babak berikutnya. Dan untuk melengkapi menjadi empat tim akan diperebutkan oleh runner up setiap grup melalui babak play off.
Dengan penambahan skuad sebanyak 6 pemain yang merupakan anggota Timnas U-18 Persab yakin akan mampu menjadi juara grup dan lolos ke putaran ketiga. Meskipun lawan yang akan dihadapi cukup tangguh.

Sabtu, 30 November 2013

DIVISI III ZONA JAWA II


Setelah lama menunggu, akhirnya nongol lagi berita tentang Persab Brebes dan kelanjutan kisahnya di Divisi III.

Persab Brebes akan berlaga di Divisi III zona Jawa II, bersama Sleman United sebagai tuan rumah, Persitangsel Tangerang Selatan, Bantara SC Serang.

Sistem yang dipakai home turnamen. Kick off dimulai tanggal 10 Desember 2013.

Untuk jadwal menunggu hasil undian tanggal 9 Desember 2013 di Sleman.

Rabu, 27 November 2013

Meski di Incar Benfica dan Intermilan, Alvin memilih bermain di Liga Indonesia


Seorang pemain berbakat dari Maluku ini lebih memilih bermain di Liga Indonesia daripada harus bermain di liga-liga eropa. Karena jika bermain di liga eropa sangat sulit baginya untuk bertarung di lapangan hijau sebagai pemain TIMNAS. Karena banyaknya agenda TIMNAS yang berada di luar jadwal pertandingan resmi FIFA.

Alfin Tuasalamony , seorang pemain berbakat asal Indonesia yang berhasil tampil reguler di divisi 2 liga belgia dan sempat menarik simpati dari club sebesar Benfica akhirnya memilih untuk kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia .

Berita tentang ketertarikan Benfica kepada Alvin bisa di baca disini.

Alfin sebelumnya bermain di CS Vise. Dia pun menjadi salah satu pemain utama klub Belgia tersebut. Total dia pernah tampil sebanyak 28 kali dan mencatatkan satu gol.

Namun, Alfin kini mengaku sudah tidak lagi memperkuat CS Vise lantaran dia telah memutuskan kontrak dengan klubnya tersebut. Alasannya, Alfin menilai klubnya itu sering mempersulit dirinya untuk bergabung ke timnas.

Tak hanya Benfica yang merasa tertarik menggunakan jasa Alvin, salah satu klub peraih treble dari Italia pun tertarik untuk menggunakan jasanya. Klub tersebut adalah Intermilan. namun karena kuatnya keinginan untuk membela panji-panji Merah Putih. Dengan terpaksa ditolaknya. Ketertarikan Inter kepada Alvin bisa di baca disini.

Sangat disayangkan kemampuan yang dimilikinya tidak bisa dikembangkan secara maksimal di liga-liga eropa. Hanya karena ketidakmampuan PSSI mengatur pelatnas. Karena pelatnas sepakbola di Indonesia sangat jarang menggunakan sistem pelatnas jangka pendek. Berbeda dengan negera-negara di Eropa yang para pelatihnya cukup mengumpulkan pemain selama satu atau dua hari sudah cukup untuk mengadakan atau mengikuti turnamen, dan hasilnya tidak mengecewakan.

Atau hal ini terjadi karena ketidak seragaman cara pelatihan di Indonesia ?

Kita bermimpi utk memiliki pemain yg berlaga di Eropa dan menjadi bintang di dunia , tetapi jika kita hanya berharap dari pemain itu sendiri hal itu akan sangat sulit dilakukan , bagaimana banyak sekali aturan-aturan ketat di liga-liga eropa untuk merekrut pemain. Bagaimana Liga Inggris juga melihat peringkat sebuah negara apabila pemain tersebut ingin bermain di liga tersebut. Maka dari itu kita tidak dpt hanya memajukan dari 1 hal saja tapi harus dari semua hal.

Tapi jangan berhenti berharap, suatu saat nanti pemain Indonesia berlaga di liga eropa dan di tim-tim papan atas seperti yang sudah dilakukan oleh pemain dari Jepang dan Korea Selatan. Semoga.


Pelatih Persab Brebes Ganti Lagi

Meski berhasil membawa Persab Brebes maju ke putaran ke dua Divisi III. Andreas Tri Widagdo, tidak serta merta bertahan sebagai pelatih kepala di Persab Brebes. Setelah melakukan evaluasi hasil pertandingan Persab di Zona Jawa Tengah kemarin. Akhirnya diputuskan untuk menambah pemain dan menambah Pelatih.

Hal itu dilakukan mengingat lawan yang akan dihadapi lebih kuat dari di putaran pertama Divisi III. Manajemen Persab Brebes akhirnya mempercayakan Kepada Edi Prayitno, yang sebelumnya merupakan Kepala Pelatih Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Salatiga dan asisten pelatih Timnas Pelajar U-18. Sementara Pelatih lama Andreas Tri Widagdo ditunjuk sebagai asisten pelatih.

Selain mengganti pelatih, Persab dipastikan mendatangkan enam pemain Timnas U-18. Mereka merupakan pemain PPLP Salatiga yang baru saja sukses mengahantarkan Indonesia juara dua tingkat Asia di Thailand. Pemain tersebut antara lain M Tegar Pribadi, Riyan Ardiansyah, Dias Setyo Ustoko, Dwi Candra Rukmana, Wahid Abdurahman, dan Febrianto. 
Satu pemain lagi gagal bergabung, yakni Septian David Maulana. yang dipanggil Indra Sjafri mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19 di Batu Malang Jawa Timur.

Pada pertandingan uji coba perdana Tim Persab Brebes dibawah asuhan Edi Prayitno di Magelang melawan tim dari Diklat Persib Bandung. Pertandingan yang berakhir dengan skor 1 - 1 merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan fisik para pemain agar selalu siap bertanding dalam kompetisi sesungguhnya.

Tentang pelaksanaan laga Divisi III, Dedy Sunarto mengatakan masih menunggu informasi dari Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI). Dimungkinkan, kata dia, pertandingan akan berlangsung pada akhir November ini.

Jumat, 15 November 2013

Jebol Gawang Korsel Indonesia Runner - up Piala Pelajar Asia U-18


Timnas Pelajar U18 yang diragukan dalam kiprahnya di Piala Pelajar Asia ke-41 di Chiangray, Thailand. Apalagi setelah dibantai oleh thailand 4 gol tanpa balas, membuat Timnas Pelajar U-18 ini semakin sepi dari pemberitaan.  Ternyata tim yang dilatih oleh Carlos De Mello mampu lolos ke semifinal untuk bertemu dengan Cina.

Kembali anak-anak Indonesia dipandang sebelah mata apalagi setelah tertinggal 1-2, namun dengan mental pantang menyerah, akhirnya Timnas Pelajar Indonesia U-18 mampu mebalikkan keadaan menjadi 4-3.

Di final Indonesia berjumpa dengan Korsel dan ini menjadi ulangan partai penyisihan Piala Pelajar Asia ke-40 di Iran saat Sabeq Fahmi dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Korsel dengan skor 0-2. Dan kesempatan itu muncul saat Indonesia kembali bertemu di partai final yang digelar di Mae Fah Luang University sekaligus menjadi kesempatan untuk mengulangi kejayaan saat kita juara Pelajar Asia untuk pertama kalinya tahun 1985, Timnas U-18 Indonesia akhirnya berhasil melaju ke final Piala Pelajar Asia U-18 ke 41 yang digelar di Chiangray, Thailand.

Perjuangan timnas yang dibentuk dari hasil kejuaraan antar PPLP ini dengan motor Terens Owang Puhiri memang tidak dengan mudah mengalahkan Cina sebagai juara grup B. NAmun tim yang dihadapi di Final adalah Korsel, yang merupakan tim terkuat di benua Asia.  Mereka memiliki permainan kolektif yang bagus, disiplin yang tinggi.

Di babak pertama Indonesia ketinggalan 1 gol, yang membuat anak-anak Indonesia semakin bersemangat untuk menjebol gawang Korsel. Namun meskipun mampu menjebol gawang korsel di babak kedua. Anak-anak Indonesia harus menerima kenyataan karena Korselpun mampu menambah golnya di babak ke 2. Dan Kembali seperti tahun lalu Indonesia menjadi Runner-up kalah dari Korsel.

Tapi kegagalan bukanlah sesuatu yang perlu diratapi, karena tim Pelajar yang ikut di turnamen yang sama tahun kemarin di Iranpun gagal meraih gelar Juara dan hanya menjadi runner-up, tapi dengan semangat pantang menyerah mampu menjadi juara di AFF U-19 di tahun berikutnya. Dan sekarang sedang dipersiapkan untuk mengikuti Piala Asia U-19.

Meski gelar juara gagal dipersembahkan oleh kalian, tapi dengan meraih gelar runner-up itu sudah cukup untuk menunjukkan bahwa kalian telah berusaha menampilkan penampilan terbaik kalian.  Kegagalan adalah sukses yang tertunda begitu kata orang bijak. Tetap semangat !

Rabu, 13 November 2013

VO2 Max Bukan Penentu Utama Fisik di Pertandingan


Ada pemahaman yang kurang tepat di dunia sepak bola Indonesia mengenai VO2 Max. Seolah, kadar volume paru-paru seorang pemain dalam menampung oksigen tersebut adalah hal yang vital dalam sebuah pertandingan sepak bola.

Menurut Performance Analaysis PERSIB, Jaino Matos, sering kali dalam pemberitaan di media Indonesia, pemain yang baru saja mendapatkan hasil VO2 Max tertinggi dianggap paling dominan dan paling hebat fisiknya. "Padahal tidak begitu. Belum tentu yang VO2 maxnya tertinggi akan mampu bertahan selama 90 menit di lapangan," tegasnya di sela-sela tes fisik tim Diklat PERSIB U-19 Senin (11/11).

Itu lah kenapa Jaino tidak langsung memberikan tes untuk mengukur VO2 Max anak asuhnya siang tadi. Lebih lanjut ia menerangkan bahwa kecerdikan pemain dalam mengatur ritme fisiknya lah yang menjadi kunci mampu tidaknya ia tetap stabil sepanjang pertandingan.

"Seorang pemain harus benar-benar efektif dalam mengeluarkan tenaganya. Dia tahu kapan harus akselarasi dengan speed dan kapan harus menghemat tenaganya," terang pria asal Brasil yang didapuk sebagai pelatih Diklat PERSIB U-19 itu.

Senada dengan apa yang dikatakan Jaino, Agus Yudiana Msc. PhD. mengutarakan bahwa tes fisik bagi pemain sepak bola tak melulu dilihat dari kadar VO2 Maxnya. "Tes fisik memang untuk mengetahui kapasitas seorang pemain. Tapi nantinya diimplementasikan di latihan terus menerus agar di memory dia tertanam bagaimana dia harus berbuat efektif saat pertandingan," jelas Agus.

"Intelegensi seorang pemain yang jadi kunci. Bagaimana mental dia dan efektifitasnya saat pertandingan nanti," lanjut pria yang mendapatkan gelar MSc dan PhD-nya di Jepang tersebut.

Meski VO2 Max-nya tinggi, seorang pemain bisa saja drop di tengah-tengah pertandingan jika tidak efektif dan ada pressure tinggi dalam mentalnya. "Saat mental kita tertekan, otot-otot kita ikut tegang dan itu bisa mempercepat habisnya stamina kita," terang Agus.

VO2 Max sendiri menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Jurusan Sport Science di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (FPOK UPI) itu dipengaruhi dua hal. Yakni faktor genetikal seperti seorang pemain yang lahir dan besar di dataran tinggi. Biasanya mereka yang lahir di sana memiliki kadar VO2 Max lebih tinggi ketimbang yang lahir di dataran rendah. Sisanya bisa dibenahi melalui latihan.

SEPAKBOLA DAN BISNIS


Sebagai olahraga terpopuler di dunia, sepakbola tentu banyak memiliki penggemar. Dengan banyaknya penggemar berarti ada pasar yang terbuat. Dulu penggemar sepakbola hanya kaum adam saja namun sekarang kaum hawapun tak lagi takut untuk menyukai sepakbola.

Pasar yang terbentuk dari penggemar sepakbola sangat menjanjikan untuk berbisnis. Baik untuk klub sendiri maupun untuk kelompok supporter.

Klub dapat menambah pundi-pundi rupiahnya dengan bisnis jual beli pemain, tapi diharamkan untuk jual beli permainan. Namun untuk melakukan jual beli pemain sangat besar investasi yang harus dilakukan. Karena klub harus menemukan bakat pemain yang kemudian di didik menjadi profesional. Untuk mendidik dan mengembangkan bakat pemain tersebut kadang harus dibutuhkan waktu yang lama, kadang juga jeblok. Kalo ternyata bakatnya sudah mentok maka nlai jual pemain tersebut akan turun dan tidak ada klub lain yang berminat, akhirnya harga yang diharapkan tidak terpenuhi. Untuk bisnis ini klub harus memiliki SSB.

Pemasukan yang tak kalah penting adalah dari sektor penjualan tiket. Jika suatu klub mematok harga Rp. 10.000,-/tiket untuk tiap pertandingan, sementara suporter setianya yang selalu membeli tiket pertandingan adalah 500 supporter, maka pemasukan dari sisi tiket satu pertandingan saja sudah mampu untuk memberi uang saku bulanan 3 orang pemain di divisi II. Apalagi jika suporter yang datang memberi dukungan ada 5.000 orang, maka klub tidak dipusingkan lagi untuk urusan uang saku pemain. Untuk mencegah kebocoran akibat suporter yang masuk tanpa tiket, maka bisa diakali dengan bundling tiket dengan produk sponsor. Tiket harus terdiri dari tiga bagian, 1 bagian untuk penonton, 1 bagian untuk bukti penjualan tiket, 1 bagian untuk ditukar dengan produk bundling. Alurnya setelah penonton membeli tiket di loket yang telah ditentukan, penonton menuju pintu masuk, tiket di berikan ke petugas untuk diperiksa dan disobek pada bagian untuk bukti penjualan tiket, kemudian penonton menuju ke arah stand resmi produk bundling untuk menukarkan tiketnya dengan produk tersebut, sedangkan sisa sobekan tiket menjadi hak penonton.


Semakin banyaknya suporter sebuah klub maka akan semakin membuat produsen yang tertarik memajang iklan di stadion kandang klub tersebut. Belum lagi jika ada yang berani memasang brand produknya di jersey klub yang berarti menjadi sponsor utama. Karena memiliki basis suporter yang banyak, maka pengusaha apparel tentu akan melirik dan bersedia menjadi partner untuk menyediakan apparel bagi klub tersebut, klub mendapatkan apparel yang dibutuhkan, sementara pihak apparel mempunyai hak untuk menjual jersey sama seperti yang dipakai oleh klub tersebut ke supporter, yang tentunya ada bagi hasil keuntungan dari hasil penjualan jersey ke supporter tersebut ke klub juga.

Dengan banyaknya supoerter maka peluang pasar menjadi terbuka juga, klub bisa mendapatkan dana dari keuntungan penjualan merchendise klub tersebut, seperti gantungan kunci, handuk, sprei, kaos klub, syal, topi, jaket dan masih banyak lagi macamnya. Untuk keperluan ini klub harus memiliki kios resmi.


Selasa, 12 November 2013

Persab Inginkan Penambahan Pemain


Setelah menjadi juara di Divisi III zona Jawa Tengah, Pelatih PERSAB Andreas Tri Widagdo langsung bergerak mencari amunisi tambahan untuk meningkatkan daya gedor Persab.

Hal ini perlu dilakukan mengingat Persab hanya mampu menjaringkan 1 gol selama penyisihan zona Jawa Tengah. Persab Mempunyai target musim ini tembus ke Divisi II, dengan skuad yang ada sekarang, manajemen merasa perlu ada pembenahan, sehingga perlu adanya penambahan pemain.

Beberapa nama yang menjadi target untuk posisi striker adalah Septian David Maulana, Dwi Chandra Rukmana dan Dias Setyo Utoko untuk menambah daya gedor Persab. Sedangkan untuk sektor gelandang dirasa sudah cukup, sedangkan untuk posisi bek Aan panggilan akrab pelatih Persab melirik Edo Pratama, Muhammad Tegar Pribadi dan Riyan Ardiansyah untuk menambah kokoh tembok pertahanan Persab. Sementara untuk sektor penjaga gawang nama Randy Faiz Garinda masuk dalam radar Aan.

Penambahan pemain ini semata-mata untuk memperkuat skuad yang sudah ada, karena untuk zona Jawa Bali sudah bertebaran nama-nama yang cukup tenar dan memiliki pemain-pemain yang berpengalaman. Persab tidak ingin hanya menjadi penggembira saja, tapi Persab justru ingin mengalahkan mereka dan lolos ke putaran nasional.

Minggu, 10 November 2013

PERSAB LOLOS KE DIVISI III JAWA BALI

Pertandingan final antara PSD Demak melawan PERSAB Brebes yang berlangsung di stadion Pancasila Demak, berlangsung sengit sejak kick off di mulai. Jual beli serangan antar kedua tim berlangsung seru, ditambah dengan chant-chant yang dilantunkan oleh kedua suporter, menambah semangat kedua tim makin membara.

Kedua tim tampak imbang, hal itu terlihat dari jalannya pertandingan yang berlangsung alot. setelah berjalan selama 45 menit pertandingan masih imbang tanpa gol. Setelah jeda turun minum, pertandingan kembali dilangsungkan. Namun skor kacamata tidak berubah sampai peluit tanda waktu pertandingan secara normal berakhir.

Akhirnya babak tambahan dilakukan untuk menentukan juara, karena regulasinya final hanya berlangsung satu kali, tidak memakai sistem home away. Namun dengan tambahan waktu yang diberikan ternyata tidak mengubah skor berubah.

Tos-tosan alias adu tendangan pinalti menjadi penentu jaura Divisi III zona Jawa Tengah kali ini. Ketenangan pemain Persab Menjadi penentu kemenangan di hari Pahlawan ini, Persab menjadi juara  dengan skor akhir 2 - 4. Sabermania bersorak.

Dengan menjadi juara di Divisi III zona Jawa Tengah maka persab berhak melaju ke babak berikutnya, yaitu zona Jawa Bali.

KRITERIA PROFESIONAL



Menjadi peserta di kompetisi sepakbola profesional tertinggi di Indonesia adalah harapan setiap klub sepakbola. Karena dengan ikut berlaga di kompetisi tertinggi nasional, ada kesempatan untuk mengikuti kompetisi di tingkat asia.

Namun untuk memenuhi itu semua, selain menaiki tangga dari divisi III, divisi II, divisi I dan divisi utama, maka ada beberapa persyaratan yang juga harus dipenuhi oleh setiap klub yang ingin berlaga di kompetisi tertinggi di Indonesia tersebut.

Syarat itu adalah memenuhi kriteria profesional yang dikeluarkan oleh AFC selaku penanggung jawab persepakbolaan tingkat asia.

Adapun kriteria profesional versi AFC, adalah :
1. Surat jaminan penggunaan stadion dari pemilik/ pengelola stadion.
2. Aktifitas klub yang berkontribusi terhadap lingkungan sekitar.
3. Laporan keuangan internal dan eksternal-profit and loss statement.
4. Diagram struktur klub, yakni manajemen/ daftar pemilik dan departemen/ karyawan,finance officer, legal officer, security officer & local media officer (Panpel).
5. Daftar harga tiket pertandingan.
6. Sistem perhitungan jumlah penonton, dan Dokumen business plan klub.
7. Visi, misi, target.
8. Riset pemasaran,analisis and strategi
9. Rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang.
10. Program dan strategi untuk menggapai rencana tersebut (poin 3).
11. Produk dan kegiatan
12. Organisasasi dan sumber daya manusia.
13. Fasilitas manajemen dan pengoperasian.
14. Budget and proyeksi keuangan.
 Dari semua kriteria tersebut diatas, beberapa sudah terpenuhi oleh PERSAB, namun masih banyak yang belum terpenuhi. Semoga seiring berjalannya waktu, PERSAB bisa memenuhi semua kriteria diatas dan ikut berlaga di kompetisi sepakbola tertinggi Indonesia.

ORA OLIH ORA !

Sabtu, 09 November 2013

PIALA COCA COLA 2014


Berkaitan dengan postingan saya sebelumnya tentang sepakbola usia dini ada kesempatan yang diberikan oleh THE COCA-COLA COMPANY yang akan menyelenggarakan turnamen untuk U-18.

Mudah-mudahan dengan adanya kompetisi di tingkat U-18, Persab bisa mengambil manfaatnya dengan menyeleksi pemain untuk bank data Persab, terutama untuk menemukan bakat-bakat pesepakbola yang merupakan putra asli Brebes. Agar Persab tidak menyenderkan pada pemain dari luar Brebes seperti saat ini.

Kota tempat diadakan PLAY OFF adalah JAKARTA, JOGJAKARTA, SURABAYA ,BANDUNG, MEDAN, KALIMANTAN TIMUR,

mengenai persyaratan dan tata cara mengikuti bisa dilihat DISINI sedangkan untuk tanya jawab sudah ada DISINI. untuk yang belum jelas bisa menghubungi pihak COCA-COLA melalui email ke info@coca-cola.co.id

TENTANG PIALA COCA-COLA 2014
Coca-Cola meluncurkan program Piala Coca-Cola 2014 sebagai sebuah ajang kompetisi sepak bola antar SMA yang didesain sebagai sarana untuk menyalurkan bakat dan gairah sepak bola di kalangan pelajar Indonesia. Tahun ini Piala Coca-Cola akan diadakan dalam skala yang lebih besar, melibatkan lebih dari 32.000 pelajar

dari 2000 SMA di 64 kota di Indonesia. Sepak bola telah berkembang menjadi sebuah ikon yang sangat kuat, yang menebarkan semangat dan kegembiraan sekaligus mempersatukan perbedaan. Hal ini sangat relevan dengan semangat dari Coca-Cola yang juga senantiasa hadir untuk memberikan kegembiraan dan semangat baru untuk hidup lebih positif. Kompetisi seperti ini lebih dari sekedar ajang olahraga, melainkan juga membantu memberikan


inspirasi bagi generasi muda kita bahwa mereka bisa bermimpi dan mewujudkan impiannya. Coca-Cola tentunya berharap Piala Coca-cola juga dapat membantu memfasilitasi pembibitan pemain muda profesional Indonesia di masa mendatang. Tahun ini kompetisi akan dibagi ke dalam 6 wilayah, yakni wilayah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Samarinda. Total pertandingan yang akan dimainkan berjumlah 1600 pertandingan dengan sistem gugur. Kompetisi Piala Coca-Cola 2014 berlangsung selama 7 bulan, mulai November hingga May 2014.

Penuhi semangatmu, maju dan menang! Coca-Cola, segarkan semangatmu!

berita terkait untuk wilayah solo dan karanganyarberitanya bisa di baca DISINI

semoga di Brebes ada yang mau menyelenggarakan turnamen ini juga untuk menjaring  bibit-bibit pemain muda Brebes.

PERSAB hadapi PS Demak di final divisi III Zona JATENG

Setelah dua kali main imbang dengan Berlian Rajawali Semarang (1-1) saat di Jatidiri Semarang dan (0-0) saat main di kandang Karang Birahi. Persab menjadi juara grup karena produktifitas gol tandang.

Di Final Persab Brebes akan bertemu PS Demak yang menjadi juara Grup A setelah menjadi tim tak terkalahkan di grup tersebut dengan meraih poin sempurna. Dengan meraih poin sempurna maka PS Demak berhak menjadi tuan rumah dalam laga fnal divisi III zona Jawa Tengah.

Dedi Sunarto sebagai Manager tim Laskar Jaka Poleng julukan Persab Brebes, yakin bahwa tim yang dibina oleh Andreas Tri Widagdo akan meraih kemenangan sempurna di laga perebutan tiket ke Divisi III Nasional yang akan berlangsung di Stadion Pancasila Demak pada Minggu 10 November 2013 besok.

"Kami yakin, kemenangan itu bisa kami raih dengan sempurna atas tuan rumah PSD Demak. Doakan saja, mudah-mudahan bisa terwujud," demikian ujar Ato, panggilan akrabnya.

Sementara di kubu PSD Demak yang berjuluk Laskar Kalijaga, yakin akan mampu mengatasi Perlawanan Laskar Jaka Poleng. Berbekal pengalaman membawa tim Danone Indonesia meraih juara 8 dalam Piala Dunia U-12, Asrum yakin mampu menjuarai divisi III zona Jawa Tengah dan lolos ke Divisi III Nasional.


Kamis, 07 November 2013

PEMBINAAN USIA DINI


Salah satu SSB di kec. Bulakamba
Tidak adanya kemajuan berarti dalam hal prestasi sepakbola Kab. Brebes saat ini, tak lepas dari masalah pembinaan sepakbola usia dini dan usia muda di Brebes yang selama bertahun-tahun tidak pernah diperhatikan. Padahal banyak sekali talenta berbakat di segala penjuru Brebes, serta banyak sekali Sekolah Sepak Bola (SSB) yang tersebar di Kabupaten ini.

Fondasi membentuk Persab yang tangguh harus dimulai dengan mempersiapkan pemain sejak usia dini. Persiapan pemain sejak usia dini ini memerlukan suatu kurikulum standar yang mengajarkan dasar-dasar sepak bola yang benar dan tepat. Dengan melaksanakan kurikulum ini secara konsisten, dalam beberapa tahun ke depan diharapkan Persab dapat memiliki pemain-pemain yang handal dari wilayah Kab. Brebes, yang dapat membawa Persab dapat ikut berkompetisi di liga tertinggi Indonesia.

Untuk memperoleh bibit muda di Kabupaten Brebes, bisa diadakan scouting / pencarian bakat dengan gaya blusukan seperti yang di lakukan pelatih timnas U-19 Indra Syafri. Atau bisa juga dengan mengadakan turnamen antar sekolah di Kab. Brebes yang disesuaikan dengan usia peserta. Untuk anak Sekolah Dasar bisa diikutkan dalam U-12, SMP U-15, dan SMA U-17 demikian juga untuk kompetisi antar SSB di kelompokkan dalam kompetisi U-12, U-15 dan U-17, sementara untuk antar desa bisa digunakan kompetisi U-17 dan U-19.

Untuk kompetisi antar sekolah bisa menggandeng Dinas Pendidikan Kab. Brebes, untuk menggelar kompetisi antar SSB bergandengan tanganlah dengan Pengda PSSI Brebes, sementara untuk antar desa bisa bekerja sama dengan Pemda Kab. Brebes.

Dengan adanya tiga macam kompetisi maka Persab akan memiliki bank data pemain yang sewaktu-waktu bisa dipergunakan untuk mengisi skuad Persab Brebes. Demikian juga untuk Pengda PSSI Brebes bisa memanfaatkan bank data tersebut untk seleksi pemain dalam Porprov Jawa Tengah.

Rabu, 06 November 2013

PERSAB LOLOS KE FINAL ZONA JAWA TENGAH


Persab Brebes, memastikan lolos ke final kualifikasi Divisi III Liga Indonesia untuk zona Jawa Tengah, setelah menahan imbang Berlian Rajawali Semarang tanpa gol dalam leg kedua grup B, yang digelar di Stadion Karangbirahi Brebes, tadi sore.

Permainan menyerang  yang diterapkan oleh pelatih Berlian Rajawali M. Dhofir, tidak mampu menjebol gawang Persab yang menerapkan  strategi bertahan. Selama 2 X 45 menit berlangsung, tidak ada satu gol pun yang mampu dijaringkan oleh kedua klub.

Skor imbang tanpa gol sudah cukup membuat Persab lolos ke babak final zona Jawa Tengah. Karena pada leg pertama yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu 2 November 2013 lalu berakhir dengan skor 1-1. Laskar Jaka Poleng, julukan Persab Brebes, lolos karena gol tandang.

Laskar Jaka Poleng tinggal menunggu juara grup A yakni antara PSD Demak,dan PSIP Pemalang, pada final 10 November 2013 mendatang. Sebab, diketahui pada pertandingan di grup A sebelumnya, PSD Demak meraih kemenangan atas Persiharjo Sukoharjo, dengan skor 1-0. Sementara pertandingan grup A antara Persiharo Sukoharjo melawan PSIP Pemalang, di Stadion Sukoharjo, berakhir dengan skor 3-3.
 
Dengan demikian posisi teratas di grup A, yakni PSIP Pemalang dengan memperoleh 3 poin, disusul PSD Demak 3 poin dan Persiharo Sukoharjo 1 poin. PSIP Pemalang berada diposisi teratas karena jumlah perolehan 3 gol dibanding PSD Demak yang hanya memperoleh 1 gol. Sementara, Persiharjo Sukoharjo bersama Berlian Rajawali FC Kota Semarang harus pulang lebih awal karena gagal meraih kemenangan.

Tempat final akan ditentukan setelah pertandingan antara PSIP Pemalang melawan PSD Demak. Kemudian antara juara kedua grup akan di hitung poinnya, pemegang poin tertinggi berhak menjadi tuan rumah Final Divisi III Zona Jawa Tengah

 

Senin, 04 November 2013

PERSAB PUAS DENGAN HASIL IMBANG DI SEMARANG



Pelatih Berlian Rajawali Semarang, M. Dhofir mengaku cukup kecewa dengan hasil imbang 1-1 melawan tim tamu Persab Brebes dalam laga peradana kompetisi Divisi III PSSI Liga Indonesia untuk zona Jawa Tengah, grup B yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, 2 November 2013 sore. "Kalau melihat hasil, tentu kami cukup kecewa. Anda lihat sendiri, tim kami banyak peluang menciptakan sejumlah gol, tapi selalu gagal. Padahal kita juga bermain di kandang sendiri," tuturnya.

Menurutnya, gol penyeimbang Persab di menit 45 babak pertama adalah karena lini pertahanannya yang kurang maksimal, sehingga bisa kebobolan. "Untuk bermain nanti di kandang lawan, kami harus berjuang lebih keras lagi. Sebab, laga nanti adalah laga penentuan juara grup B untuk bisa lolos ke babak final," ujarnya.

Berbeda halnya dengan pelatih Persab Brebes, Andreas Tri Widagdo mengaku cukup puas dengan hasil imbang 1-1 melawan tuan rumah Berlian Rajawali Semarang,

"Ya, kami cukup puas tim kami bisa bermain dengan hasil imbang melawan tuan rumah," ujar Aan panggilan akrab Andreas ini menuturkan, keberhasilannya timnya bisa mengimbangi tuan rumah karena anak-anak asuhnya disiplin terhadap materi maupun instruksi yang diberikannya.

Manager Persab Brebes, Dedi Sunarto menambahkan, pasukan Laskar Jaka Poleng, jukukan Persab, harus bisa memetik poin penuh dalam laga lanjutan di grup B, di Stadion Karangbirahi Brebes, pada Rabu 6 November 2013.

"Sebagai tuan rumah nanti, kita harus bisa meraih kemenangan agar bisa melaju ke babak final melawan juara grup A nantinya (Persiharjo Sukoharjo, PSD Demak, PSIP Pemalang) pada 10 November 2013 . Minimal kita bisa bertahan dengan skor 0-0. Tapi kita optimis selaku tuan rumah bisa meraih kemenangan sempurna," ungkapnya.

Minggu, 03 November 2013

Rincian Lengkap Program Pelatnas U-19 Ala Indra Sjafri

Demi memenuhi impian lolos ke piala dunia U-20 di Selandia Baru 2015 nanti, timnas U-19 dibawah asuhan pelatih Indra Sjafrie sejak jauh-jauh hari sudah menentukan program pelatnas. Dalam paparannya, coach Indra membagi pelatnas jangka panjang timnas U-19 dalam tiga bagian, yakni general preparation, specific preparation, dan pra-kompetisi. Pada bagian general preparation, coach Indra lebih menekankan aspek fisik pemain. Karena itu, dibutuhkan berbagai macam alat-alat latihan fisik yang sesuai dengan tujuannya.

Terkait pemenuhan alat-alat latihan, coach Indra enggan membeberkan alat apa saja yang ingin dibeli untuk memenuhi standar fisik para pemain yang diinginkannya. Namun, berdasarkan informasi dari salah satu staf pelatih timnas U-19, penulis mendapatkan rincian program pelatnas U-19 ala coach Indra Sjafrie, yakni sebagai berikut:

PERKIRAAN PEMENUHAN ALAT-ALAT LATIHAN :

1. Medicine Ball (3kg) –> Fungsi –> Latihan strength
2. Bola Tenis –> Fungsi –> Latihan reaksi
3. Gloves (sarung tangan) –> Fungsi –> Catching/handling
4. Rebounders –> Fungsi –> Multi function
5. Net Portable –> Fungsi –> Basic Control
6. Opponet Mannequin –> Fungsi –> Standard situation
7. Coordination Ledder –> Fungsi –> Speed coordination
8. Thera-band resistant –> Fungsi –> Multi function
9. Skip rope / skipping –> Fungsi –> Leg coordination
10. Traffic cones (50cm) –> Fungsi –> Multi function
11. Disc cones –> Fungsi –> Multi function
12. Agility poles (1,2 m) –> Fungsi –> Multi function
13. Matras (1×2 m) –> Fungsi –> Flexibility
14. Jump ropes –> Fungsi –> Multi function
15. Mini hurdles –> Fungsi –> Multi function
16. Little hurdles –> Fungsi –> Multi function
17. Polar heart rate monitor –> Fungsi –> Evaluasi
18. Kamera video –> Fungsi –> Dokumentasi
19. Kamera foto –> Fungsi –> Dokumentasi
20. Harness run –> Fungsi –> Physical training
21. Sled –> Fungsi –> Physical training
22. Parachute –> Fungsi –> Physical training
23. Hoops –> Fungsi –> Physical training

* Data berdasarkan proposal jelang Piala AFF dan Pra Piala Asia U-19

TIGA TAHAP PEMUSATAN LATIHAN U-19:

1. Fase Umum, di kota Batu, Malang - Jawa Timur
2. Fase Khusus, pertimbangan di Universitas Negeri Yogyakarta
3. Fase Pra Kompetisi, lokasi tetap di Yogyakarta, namun dalam perjalanannya tim bergerak ke daerah Indonesia atau luar negeri, melakoni rangkaian ujicoba maupun turnamen internasional.

AKTIVITAS LAIN SELAMA PELATNAS:

1. TES FISIK –> Merupakan proses utama seleksi pemain. Sesuai program awal, pemain Timnas harus memiliki standar kapasitas fisik diatas rata-rata pemain lain. Tes fisik dilakukan setiap kali mendapatkan pemain yang layak secara teknik.
2. TES MEDIS –> Tes medis dilakukan mempertimbangkan biaya.
3. TES PSIKOLOGIS –> Dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang karakter dan atribut-atribut psikologis yang dimiliki pemain. Proses ini terus diperbaharui.
4. KELAS INTERNAL & EVALUASI –> Kelas-kelas internal ini berisi tentang pendidikan dasar bagi pemain sepak bola yang meliputi kelas nutrisi, psikologi, dan etika yang disampaikan oleh staff pelatih.

PERKIRAAN KELENGKAPAN TIM:

1. Uang saku dan gaji

a. Gaji ; Gaji dibayarkan setiap bulan dan hanya berlaku untuk para pelatih dan ofisial. Besaran nominal gaji disesuikan dengan tingkatan fungsional.

b. Uang Saku ; Uang saku berlaku untuk pelatih, ofisial dan pemain. Besarannya tergantung kesepakatan dengan Badan Tim Nasional (BTN).

2. Upgrading Pelatih

Untuk mengikuti perkembangan ilmu kepelatihan dan ilmu keolahragaan diperlukan upgrade atau peningkatan yang berkala bagi para pelatih dan ofisial. Berikut ini beberapa metode peningkatan bagi pelatih dan ofisial:

a. Kursus online ; Berupa kursus-kursus kepelatihan maupun ilmu yang berkaitan dengan pengembangan sepak bola.
b. Buku ; Penyediaan buku-buku mutakhir kepelatihan dan ilmu sepak bola.

3. Homeschooling pemain

Merupakan bagian dari pematangan dan penyiapan masa depan pemain. Waktu persiapan yang lama akan menyita waktu sehingga beberapa pemain yang masih berstatus siswa atau harusnya meneruskan ke Perguruan Tinggi meninggalkan pendidikannya. Oleh karena itu, perlu diambil jalan tengah agar tidak mengorbankan pendidikan pemain. Homeschooling adalah metode yang harus diambil untuk memastikan para pemain tetap memperoleh pendidikan.

4. Biaya Riset dan Pelaporan

Salah satu output dari program Pelatnas adalah laporan akademik berkaitan dengan cabang-cabang ilmu yang terlibat dalam proses penyiapan tim. Laporan akademis tersebut diharapkan akan memberi tambahan pengetahuan serta diskusi baru berkaitan dengan ilmu kepelatihan sepak bola serta cabang ilmu terkait. Diharapkan dengan adanya laporan yang bersifat akademis, perkembangan diskusi keilmuan dalam dunia sepak bola di Indonesia akan lebih berkembang. Imbasnya tentu saja pada perkembangan sepak bola secara umum.

————————————————————————— —————————————

Itulah bocoran perincian program pelatnas U-19 yang didapat penulis. Apakah dengan perincian tersebut, biaya 20-30 milyar terbilang wajar? Anda bisa menilainya sendiri. Namun yang pasti, semoga saja dengan besarnya biaya pelatnas timnas U-19, hasil yang didapat pun akan bisa maksimal dan memuaskan.

*sumber didapat dari koran tribun, superball edisi kamis (31/10)

Semoga Persab di kemudian hari bisa memiliki fasilitas seperti yang digunakan oleh timnas U-19 agar bibit-bibit yang ada di Brebes dan sekitarnya bisa menikmati untuk meningkatkan kemampuan sepakbolanya

Sabtu, 02 November 2013

Berlian Rajawali Semarang vs Persab Brebes

Pertandingan divisi III ditandai dengan pertandingan antara Berlian Rajawali Semarang vs Persab Brebes di stadion Jatidiri Semarang.

Kick Off baru ditiup kedua tim saling berbalas serangan. Karena kedua tim menargetkan meraih kemenangan. Namun keberuntungan menjadi milik Thomas yang sukses memanfaatkan tendangan sudut di sisi kanan gawang, mengantarkan Berlian Rajawali memimpin setelah mencetak gol pada menit ke 18. Skor 1 - 0 untuk tuan rumah.

Merasa tertinggal, Persab Brebes berusaha mengejar dan semakin gencar melancarkan serangan. Didukung oleh Saber Mania yang sengaja datang dari Brebes, semangat mereka semakin membawa untuk menyamakan kedudukan. Akhirnya kebuntuan menjadi cair setelah pada menit ke 45 Teddy Harsono dengan tendangan geledek dari luar kotak pinalti berhasil menjebol gawang Berlian Rajawali, kedudukan menjadi 1 - 1.

Skor 1 - 1 tersebut bertahan sampai turun minum. M. Dofir selaku pelatih Berlian Rajawali yang juga pernah melatih PSIS Semarang memberikan target kepada anak asuhnya untuk memenangkan laga perdana ini. Hal itu dilakukan demi mengamankan tiket ke babak selanjutnya. Karena dengan kemenanganlah asa untuk melaju ke babak berikutnya untuk menghadapi juara Grup A semakin besar. Apalagi 4 hari kemudian mereka menjalani laga tandang ke Stadion Karang Birahi yang merupakan kandang Persab.

Babak kedua dimulai pemain Berlian Rajawali selaku tuan rumah gencar melancarkan serangan. Hal ini menjadikan Persab hanya mampu sesekali melancarkan serangan balasan. Akhirnya persab seringkali dikurung, sehingga Persab menurunkan target menahan imbang dan mencari aman. Dan mencari kemenangan saat laga kandang.

Skor 1 - 1 bertahan sampai peluit akhir dibunyikan. Dengan hasil imbang ini diharapkan Persab mampu memanfaatkan laga kandang tanggal 6 November nanti. Meski dengan skor 0 - 0 sudah lolos ke babak final wilayah Jawa Tengah berikutnya, diharapkan Persab mampu meraih kemenangan. Sementara di Grup A tuan rumah PSD Demak unggul 1 - 0 atas Persiharjo Sukoharjo.

Jumat, 01 November 2013

Herry Gabriel Wenda - Juggling


RONALDO RESMI BERGABUNG DENGAN PERSAB BREBES


Ronaldo merupakan pesepakbola kelahiran Yogyakarta, 08 Mei 1997 adalah putra bungsu dari pelatih Inyong Lolombulan. Ronaldo Dasilva Lolombulan pernah mengenyam pendidikan di SSB Marsudi Agawe Sentosa (MAS) dan diklat PSIM.

Ronaldo alias Naldo pernah mengikuti Liga Pendidikan Indonesia dan mampu menampilkan permainan terbaiknya. Dengan prestasinya tersebut Naldo yang saat itu merupakan siswa SMP 13 Yogyakarta berhak mendapat beasiswa dari Kementrian Pemuda dan Olahraga untuk mengikuti pendidikan di Mortalaz Madrid Spanyol.

Namun itu belum selesai, karena Madrid sendiri hanya meberi quota sebanyak 4 orang. Sementara dari hasil Liga Pendidikan Indonesia terjaring 99 orang yang memenuhi syarat, sehingga diadakan seleksi dalam program Lipio Camp 2011 di Cibubur.

Naldo lolos dalam seleksi di Lipio Camp beserta 7 orang lainnya, yaitu M. Dimas Drajad (SMPN 3 Gresik), Dwi Chandra Riskamana (SMPN 4 Semarang), Thomas Kristianda (SMPN 4 Semarang),Carli Xaronika (SMPN 1 Selo Kampar Riau ) dan Aldo Claudio (SMPN 223 Jakarta).

Daftar peringkat Lipio Camp 2011 bisa dilihat DISINI





Kamis, 31 Oktober 2013

Orang Indonesia yang Mengangkat Piala Dunia

Setelah merintis karier dengan susah payah ... 
akhirnya mendapat kontrak dengan klub lokal disaksikan oleh menpora saat itu, Andi malarangeng.

Sukses di klub lokal membuat salah satu klub yang berlaga di EPL yaitu Arsenal, mendatanginya dan mengontraknya.

Dengan pengalaman yang sudah mendunia akhirnya dipanggil TIMNAS Indonesia dan bergabung dengan TIMNAS Indonesia untuk berlaga di ajang PIALA DUNIA
Berikut aksi-aksi beliau dilapangan hijau
Berkat tampil gemilang, akhirnya BISA ! mengangkat PIALA DUNIA
Pemain  Prancis Zinedine Zidane kagum dengan kegemilangnya, akhirnya mengajaknya bertukar kostum

Real Madrid pun tertarik dan akhirnya membuat beliau membubuhkan tandatangannya
Dengan prestasinya yang OK punya, membuat Argentina tertarik dan menawarinya bergabung untuk menggantikan Maradona
Entah kapan lagi ada orang Indonesia yang bisa mengangkat PIALA DUNIA. semoga PERSAB BREBES mampu menelorkan pemain-pemain berbakat dan membuat Indonesia kembali disegani di dunia sepakbola dan mampu menembus putaran final PIALA DUNIA

Rabu, 30 Oktober 2013

SKUAD PERSAB BREBES LIGA INDONESIA 2013

Tak kenal maka tak sayang, tak sayang gimana mo cinta ...
biar bisa mencintai persab sepenuh hati tak ada salahnya jika berkenalan dengan skuad tim persab

berikut daftar nama pemain persab brebes yang akan ikut kompetisi divisi III Liga Indonesia 2013 :

1    Moch. Rizal Putra Hartanto  
Kediri, 7 Juni 1996
Jl. Pamenang II No. 14 RT.02 RW. 5 Kediri
2    Herry Gabriel Wenda  
Wamena, 29 Januari 1996
Jl. Hom - Hom, Wamena (Papua)
3    Nurul Imam  
Brebes, 28 Maret 1995
Karang Sembung RT. 02 RW. 08 Kec. Songgom Kab. Brebes
4    Muhammad Ihsan Ramadhani  
Surakarta, 1 Februari 1997
Jl. Jetayu 3 RT. 01/05 Patangpuluhan / Gajahan
5    Mukhlisin 
Brebes, 9 Juli 1994
Tegalglagah RT.005 RW. 002 Kec. Bulakamba Kab. Brebes
6    Eko Purwanto 
Brebes, 7 Oktober 1993
Grinting RT.08 RW.01 Kec. Bulakamba Kab. Brebes
7    Ardyanto Agung Wicaksono  
Boyolali, 21 Februari 1995
Tegalmulyo RT.06 RW. 05 Karanggeneng Boyolali Kab. Boyolali
8    Sunni Hizbullah  
Sleman, 11 Maret 1994
Munggur Srimartini Piyungan Bantul
9    Ayub Antoh 
Sorong, 14 Agustus 1995
Griya Perwita Asri Pokoh Sleman Yogyakarta
10    Didik Kurniawan 1 2 3
Rembang, 18 Maret 1994
Ds Waru RT.03 RW.05 Kec. Rembang Kab. Rembang
11    Kresno Hadi 
Pati, 8 Februari 1993
Pati Kec. Margorjo Langenharjo
12    Bangga Syahrani  
Semarang, 5 Agustus 1995
Jalan Taman Berlian RT. 03 RW. 05 Mangunharjo Tembalang Semarang
13    Teddy Harsono Malik  
Semarang, 26 Agustus 1997
Jl. MT Haryono Kp Bang Inggris No.345 Kelurahan Jagalan Kec. Semarang TengahSemarang
14    Ronaldo Dasilva Lolombulan 
Yogyakarta, 08 Mei 1997
Dukuh MJ I/1569A RT/RW: 79/17 Kelurahan Gedongkiwo Yogyakarta
15    Bambang Tri Atmojo  
Surakarta, 12 Nov 1996
Perum Seniman Gebang Kadipiro Banjarsari Surakarta
16    Aldo Claudio  
Padang, 2 Desember 1997
Komp. Padang Sarai Permai Blok. M.18 Kec. Koto Tengah Kota Padang
17    Adhe Vitra Kusuma  
Semarang, 19 Febr 1996
Komplek PSIS Blok F No. 2 Kec. Tembalang Kel. Sendangmulyo Semarang
18    Cipto Ferianto 
Pati, 13 Oktober 1998
Jln. Raya Pati-Tayu KM. 11 RT.04 RW.05 Trangkil Pati
19    Rahmad Hidayat  
Ambon, 25 Mei 1996
Semarang Jln. Bugangan D/0
20    Tedy Pratama 
Klaten, 24 Agustus 1996
Mlese, Gantiwarno, Klaten
21    Wisnu Nugroho  
Banjarnegara, 26 Nov 1996
Babadan RT. 03 RW. 02 Kec. Pagentan Kab. Banjarnegara
22    Joe Ilyas Yasirlana 
Demak, 20 Juli 1997
Botosengon RT.02 RW. 01 Kec. Dempet Kab. Demak
23    Syahrul Trisna Fadillah  
Sleman, 26 Nov 1995
Beran kidul RT. 03/RW. 28 Tridadi Sleman

COACH
Andreas Tri Widagdo    Kepala Pelatih
Arip Assisten Pelatih Fisik
Untung Assisten masseur

Selasa, 29 Oktober 2013

Posisi Pemain dan Kepribadiannya



Bermain sepakbola tentu harus memiliki posisi utama dilapangan, ada yang menjadi striker, ada yang jadi gelandangan eh gelandang, ada juga yang menjadi pemain sayap, bek, maupun kiper. 
entah itu sebagai pemain inti ataupun cadangan.

Kepribadian seseorang jika dihubungkan dalam posisi sebagai pemain sepakbola bisa dianalogikan sebagai berikut :

Secara garis besar Pemain sepakbola terdiri dari 4 posisi utama kan Gan.
Sebutlah itu Goalkeeper (Penjaga Gawang), Bek (Pemain Bertahan), Midfielder (Gelandang), dan Striker (Penyerang).
Nah posisi inilah yang akan kita anlogikan dengan tipe cowok/cewe sekalian. Oke skip... Langsung saja tanpa basa basi lagi ... 

1. Goalkeeper (Penjaga Gawang)
Kalo Anda punya paras/fisik lumayan mungkin termasuk kategori posisi ini. Kenapa? Karena anda sering di serang (baca : diPDKTin) dan dishot (baca : ditembak) habis-habisan.
Analoginya kalo Gol sih berarti terima. Kalo tidak gol berarti tidak diterima atau ditolak.
Kalo kipernya jago, berarti akan susah buat nerima cinta. Sudah beberapa yang nembak tetap saja tidak jebol-jebol, ya mungkin harus tipe khusus nih yang nembak anda, tapi kalo kipernya abal-abal sih, berarti gampang nerima cinta.

Tipe kiper ini jaga gengsinya juga tinggi gan, bayangin PDKT (baca:nyerang) tidak mau, nyatain cinta (baca:ngeshoot) juga tidak mau. Jaga gengsi bangetkan, maunya ditembak terus.

2. Bek (Pemain Bertahan)
Posisi ini biasanya dibagi lagi. Ada yang namanya Center Bek (Bek Tengah) ada juga yang namanya Side Back (Bek Sayap).

Tipe pertama Bek tengah ini lebih cenderung bertahan, pokonya harus disiplin. Boleh overlap tapi sesekali. Itupun pada saat genting (ketinggalan skor mungkin) dan pada saat corner buat timnya.
Tipe cewek/cowok dalam posisi ini juga tidak jauh berbeda dari keeper. Punya paras/fisik yang lumayan oke, trus sering diserang (baca: diPDKTin).
Tipe CB juga orangnya gengsian, jarang PDKT (baca :nyerang) dan nyatain cinta (baca : ngeshoot), tapi gak separah Keeper lah. Kalo suatu saat ketemu ama cewe yang cantik banget atau cowo yang tampan banget ga tertutup kemungkinan juga si CB ini nembak (baca :Ngeshot pas lagi corner)

Tipe kedua Side Back, Posisi ini lebih menyerang daripada CB kan, biasanya side back pertahanannya lebih rapuh daripada CB. Tapi tetap yang namanya Bek, kuantitas serangnya masih dikit.
Sama kaya cowok/cewek tipe CB gan, gengsi tinggi, nyatain cinta (baca:nembak) cuma sesekali itu pun jarang tapi gak sejarang CB gan, dan kerap diserang (baca:diPDKTin). 

3. Midfielder (Gelandang)
Gelandang adalah posisi yang letaknya zona tengah lapangan dalam sepak bola. Aku yakin agan udah tau. Gelandang juga dibagi dua tipe. Ada Gelandang Tengah ada Gelandang Sayap.

Gelandang tengah biasanya perannya sekaligus jadi playmaker gan. Dia cenderung mengatur serangan tim. Daya jelajahnya juga luas. Sesekali membantu pertahan juga. Dia tidak segan-segan memberi asisst umpan-umpan manis bagi striker.

Cowo/cewe tipe gelandang tengah ini mempunyai ciri :
suka PDKT ( baca : Nyerang) tapi jarang ngeshoot (baca : Nembak). Biasanya ini orang-orang PHP alias Pemberi Harapan Palsu, taunya cuma PDKT aja tapi gak ditembak-tembak
PDKT juga pinter, gak monoton, banyak kreativitasnya (baca : playmaker).
cewe diajak kenalan trus smsan trus ketemuan sering komunikasi dapat deh, melalui media sosial juga bisa, dapat fb/twitter, komeng-komengan status dll, deketin teman satu kampus juga oke, kayak sahabat jadi cinta. Sayangnya gak ditembaktembak tapi. Pokoknya persis ama kreativitas Playmaker deh gocak-gocek.

Tapi Cowo/Cewe tipe ini ada bodohnya gan, kenapa? karena dia udah asik-asiknya nya PDKT (baca :Nyerang) eh tiba-tiba malah kasih asist ke temannya buat gol. Agan yang PDKT malah orang lain yang dapat, bodoh kan?.

Berbeda dengan Gelandang tengah yang tipenya Enforcer (Penghancur). Gelandang tipe ini determinasinya tinggi, stamina kuat, interceptnya juga oke, sesekali long shoot (tendangan jarak jauh), sering menjadi penghancur serangan musuh dan kerap melakukan pelanggaran.

Cowok/cewek tipe ini cenderung gak ketebak, susah ngebuat kategorinya, kadang liat cewe cantik langsung tembak (baca:longshoot), sering menghalalkan segala cara bahkan melakukan hal buruk sekalipun demi dapatin pasangan (baca : pelanggaran), tapi hebatnya pertahanan dan serangannya seimbang.  Ibaratnya kuantitas nembak dan ditembak lawan jenis seimbang lah

Gelandang sayap, cenderung banyak nyerang, daya jelajahnya di sisi lapangan kanan/kiri, jadi agak sempit. Dia juga kurang dalam bertahan. Cowo/cewe tipe ini untuk urusan nyerang hampir sama ama Gelandang tengah gan. Taunya PDKT aja (baca : nyerang) tau taunya crossing ke striker. Eh striker deh yang dapet gol (baca:gebetan diambil orang)

Tipe cowo/cewe ini juga PDKT (baca :nyerang) terlalu monoton gan, ya iyalah orang nyerangnya dari satu sisi aja, cuma dari kiri/kanan lapangan tok . Ya mungkin kalo anda ada yang tipe PDKTnya cuma dari smsan, ketemuan, trus jadian. Gitu2 terus tiap PDKT, ya berarti masuk dalam tipe in.

4. Striker (Penyerang)
Striker itu fungsinya adalah nyerang dan buat Gol. Nunggu di depan aja kalo main bola. Ada umpan tinggiiii.... langsung dan Gooool. Umpan pendeeek, sikat pake kaki, dan lagi-lagi Gooool.

Cowok/cewek tipe posisi ini tak bisa dipungkiri lagi bahwa dia adalah seorang PLAYBOY /PLAYGIRL. Inilah orang yang sering gonta ganti pacar. Jangan kasih dia lihat cewek cantik. Langsung disambar. Bahkan gebetan teman sendiri aja diembat (baca:asist), yang penting prinsipnya cuma satu "I score when I want".

Kalo sabermania termasuk yang mana nih ?