Rabu, 13 November 2013

SEPAKBOLA DAN BISNIS


Sebagai olahraga terpopuler di dunia, sepakbola tentu banyak memiliki penggemar. Dengan banyaknya penggemar berarti ada pasar yang terbuat. Dulu penggemar sepakbola hanya kaum adam saja namun sekarang kaum hawapun tak lagi takut untuk menyukai sepakbola.

Pasar yang terbentuk dari penggemar sepakbola sangat menjanjikan untuk berbisnis. Baik untuk klub sendiri maupun untuk kelompok supporter.

Klub dapat menambah pundi-pundi rupiahnya dengan bisnis jual beli pemain, tapi diharamkan untuk jual beli permainan. Namun untuk melakukan jual beli pemain sangat besar investasi yang harus dilakukan. Karena klub harus menemukan bakat pemain yang kemudian di didik menjadi profesional. Untuk mendidik dan mengembangkan bakat pemain tersebut kadang harus dibutuhkan waktu yang lama, kadang juga jeblok. Kalo ternyata bakatnya sudah mentok maka nlai jual pemain tersebut akan turun dan tidak ada klub lain yang berminat, akhirnya harga yang diharapkan tidak terpenuhi. Untuk bisnis ini klub harus memiliki SSB.

Pemasukan yang tak kalah penting adalah dari sektor penjualan tiket. Jika suatu klub mematok harga Rp. 10.000,-/tiket untuk tiap pertandingan, sementara suporter setianya yang selalu membeli tiket pertandingan adalah 500 supporter, maka pemasukan dari sisi tiket satu pertandingan saja sudah mampu untuk memberi uang saku bulanan 3 orang pemain di divisi II. Apalagi jika suporter yang datang memberi dukungan ada 5.000 orang, maka klub tidak dipusingkan lagi untuk urusan uang saku pemain. Untuk mencegah kebocoran akibat suporter yang masuk tanpa tiket, maka bisa diakali dengan bundling tiket dengan produk sponsor. Tiket harus terdiri dari tiga bagian, 1 bagian untuk penonton, 1 bagian untuk bukti penjualan tiket, 1 bagian untuk ditukar dengan produk bundling. Alurnya setelah penonton membeli tiket di loket yang telah ditentukan, penonton menuju pintu masuk, tiket di berikan ke petugas untuk diperiksa dan disobek pada bagian untuk bukti penjualan tiket, kemudian penonton menuju ke arah stand resmi produk bundling untuk menukarkan tiketnya dengan produk tersebut, sedangkan sisa sobekan tiket menjadi hak penonton.


Semakin banyaknya suporter sebuah klub maka akan semakin membuat produsen yang tertarik memajang iklan di stadion kandang klub tersebut. Belum lagi jika ada yang berani memasang brand produknya di jersey klub yang berarti menjadi sponsor utama. Karena memiliki basis suporter yang banyak, maka pengusaha apparel tentu akan melirik dan bersedia menjadi partner untuk menyediakan apparel bagi klub tersebut, klub mendapatkan apparel yang dibutuhkan, sementara pihak apparel mempunyai hak untuk menjual jersey sama seperti yang dipakai oleh klub tersebut ke supporter, yang tentunya ada bagi hasil keuntungan dari hasil penjualan jersey ke supporter tersebut ke klub juga.

Dengan banyaknya supoerter maka peluang pasar menjadi terbuka juga, klub bisa mendapatkan dana dari keuntungan penjualan merchendise klub tersebut, seperti gantungan kunci, handuk, sprei, kaos klub, syal, topi, jaket dan masih banyak lagi macamnya. Untuk keperluan ini klub harus memiliki kios resmi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar