Seorang pemain berbakat dari Maluku ini lebih memilih bermain di Liga Indonesia daripada harus bermain di liga-liga eropa. Karena jika bermain di liga eropa sangat sulit baginya untuk bertarung di lapangan hijau sebagai pemain TIMNAS. Karena banyaknya agenda TIMNAS yang berada di luar jadwal pertandingan resmi FIFA.
Alfin Tuasalamony , seorang pemain berbakat asal Indonesia yang berhasil tampil reguler di divisi 2 liga belgia dan sempat menarik simpati dari club sebesar Benfica akhirnya memilih untuk kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia .
Berita tentang ketertarikan Benfica kepada Alvin bisa di baca disini.
Alfin sebelumnya bermain di CS Vise. Dia pun menjadi salah satu pemain utama klub Belgia tersebut. Total dia pernah tampil sebanyak 28 kali dan mencatatkan satu gol.
Namun, Alfin kini mengaku sudah tidak lagi memperkuat CS Vise lantaran dia telah memutuskan kontrak dengan klubnya tersebut. Alasannya, Alfin menilai klubnya itu sering mempersulit dirinya untuk bergabung ke timnas.
Tak hanya Benfica yang merasa tertarik menggunakan jasa Alvin, salah satu klub peraih treble dari Italia pun tertarik untuk menggunakan jasanya. Klub tersebut adalah Intermilan. namun karena kuatnya keinginan untuk membela panji-panji Merah Putih. Dengan terpaksa ditolaknya. Ketertarikan Inter kepada Alvin bisa di baca disini.
Sangat disayangkan kemampuan yang dimilikinya tidak bisa dikembangkan secara maksimal di liga-liga eropa. Hanya karena ketidakmampuan PSSI mengatur pelatnas. Karena pelatnas sepakbola di Indonesia sangat jarang menggunakan sistem pelatnas jangka pendek. Berbeda dengan negera-negara di Eropa yang para pelatihnya cukup mengumpulkan pemain selama satu atau dua hari sudah cukup untuk mengadakan atau mengikuti turnamen, dan hasilnya tidak mengecewakan.
Atau hal ini terjadi karena ketidak seragaman cara pelatihan di Indonesia ?
Kita bermimpi utk memiliki pemain yg berlaga di Eropa dan menjadi bintang di dunia , tetapi jika kita hanya berharap dari pemain itu sendiri hal itu akan sangat sulit dilakukan , bagaimana banyak sekali aturan-aturan ketat di liga-liga eropa untuk merekrut pemain. Bagaimana Liga Inggris juga melihat peringkat sebuah negara apabila pemain tersebut ingin bermain di liga tersebut. Maka dari itu kita tidak dpt hanya memajukan dari 1 hal saja tapi harus dari semua hal.
Tapi jangan berhenti berharap, suatu saat nanti pemain Indonesia berlaga di liga eropa dan di tim-tim papan atas seperti yang sudah dilakukan oleh pemain dari Jepang dan Korea Selatan. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar