Sabtu, 30 November 2013

DIVISI III ZONA JAWA II


Setelah lama menunggu, akhirnya nongol lagi berita tentang Persab Brebes dan kelanjutan kisahnya di Divisi III.

Persab Brebes akan berlaga di Divisi III zona Jawa II, bersama Sleman United sebagai tuan rumah, Persitangsel Tangerang Selatan, Bantara SC Serang.

Sistem yang dipakai home turnamen. Kick off dimulai tanggal 10 Desember 2013.

Untuk jadwal menunggu hasil undian tanggal 9 Desember 2013 di Sleman.

Rabu, 27 November 2013

Meski di Incar Benfica dan Intermilan, Alvin memilih bermain di Liga Indonesia


Seorang pemain berbakat dari Maluku ini lebih memilih bermain di Liga Indonesia daripada harus bermain di liga-liga eropa. Karena jika bermain di liga eropa sangat sulit baginya untuk bertarung di lapangan hijau sebagai pemain TIMNAS. Karena banyaknya agenda TIMNAS yang berada di luar jadwal pertandingan resmi FIFA.

Alfin Tuasalamony , seorang pemain berbakat asal Indonesia yang berhasil tampil reguler di divisi 2 liga belgia dan sempat menarik simpati dari club sebesar Benfica akhirnya memilih untuk kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia .

Berita tentang ketertarikan Benfica kepada Alvin bisa di baca disini.

Alfin sebelumnya bermain di CS Vise. Dia pun menjadi salah satu pemain utama klub Belgia tersebut. Total dia pernah tampil sebanyak 28 kali dan mencatatkan satu gol.

Namun, Alfin kini mengaku sudah tidak lagi memperkuat CS Vise lantaran dia telah memutuskan kontrak dengan klubnya tersebut. Alasannya, Alfin menilai klubnya itu sering mempersulit dirinya untuk bergabung ke timnas.

Tak hanya Benfica yang merasa tertarik menggunakan jasa Alvin, salah satu klub peraih treble dari Italia pun tertarik untuk menggunakan jasanya. Klub tersebut adalah Intermilan. namun karena kuatnya keinginan untuk membela panji-panji Merah Putih. Dengan terpaksa ditolaknya. Ketertarikan Inter kepada Alvin bisa di baca disini.

Sangat disayangkan kemampuan yang dimilikinya tidak bisa dikembangkan secara maksimal di liga-liga eropa. Hanya karena ketidakmampuan PSSI mengatur pelatnas. Karena pelatnas sepakbola di Indonesia sangat jarang menggunakan sistem pelatnas jangka pendek. Berbeda dengan negera-negara di Eropa yang para pelatihnya cukup mengumpulkan pemain selama satu atau dua hari sudah cukup untuk mengadakan atau mengikuti turnamen, dan hasilnya tidak mengecewakan.

Atau hal ini terjadi karena ketidak seragaman cara pelatihan di Indonesia ?

Kita bermimpi utk memiliki pemain yg berlaga di Eropa dan menjadi bintang di dunia , tetapi jika kita hanya berharap dari pemain itu sendiri hal itu akan sangat sulit dilakukan , bagaimana banyak sekali aturan-aturan ketat di liga-liga eropa untuk merekrut pemain. Bagaimana Liga Inggris juga melihat peringkat sebuah negara apabila pemain tersebut ingin bermain di liga tersebut. Maka dari itu kita tidak dpt hanya memajukan dari 1 hal saja tapi harus dari semua hal.

Tapi jangan berhenti berharap, suatu saat nanti pemain Indonesia berlaga di liga eropa dan di tim-tim papan atas seperti yang sudah dilakukan oleh pemain dari Jepang dan Korea Selatan. Semoga.


Pelatih Persab Brebes Ganti Lagi

Meski berhasil membawa Persab Brebes maju ke putaran ke dua Divisi III. Andreas Tri Widagdo, tidak serta merta bertahan sebagai pelatih kepala di Persab Brebes. Setelah melakukan evaluasi hasil pertandingan Persab di Zona Jawa Tengah kemarin. Akhirnya diputuskan untuk menambah pemain dan menambah Pelatih.

Hal itu dilakukan mengingat lawan yang akan dihadapi lebih kuat dari di putaran pertama Divisi III. Manajemen Persab Brebes akhirnya mempercayakan Kepada Edi Prayitno, yang sebelumnya merupakan Kepala Pelatih Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Salatiga dan asisten pelatih Timnas Pelajar U-18. Sementara Pelatih lama Andreas Tri Widagdo ditunjuk sebagai asisten pelatih.

Selain mengganti pelatih, Persab dipastikan mendatangkan enam pemain Timnas U-18. Mereka merupakan pemain PPLP Salatiga yang baru saja sukses mengahantarkan Indonesia juara dua tingkat Asia di Thailand. Pemain tersebut antara lain M Tegar Pribadi, Riyan Ardiansyah, Dias Setyo Ustoko, Dwi Candra Rukmana, Wahid Abdurahman, dan Febrianto. 
Satu pemain lagi gagal bergabung, yakni Septian David Maulana. yang dipanggil Indra Sjafri mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19 di Batu Malang Jawa Timur.

Pada pertandingan uji coba perdana Tim Persab Brebes dibawah asuhan Edi Prayitno di Magelang melawan tim dari Diklat Persib Bandung. Pertandingan yang berakhir dengan skor 1 - 1 merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan fisik para pemain agar selalu siap bertanding dalam kompetisi sesungguhnya.

Tentang pelaksanaan laga Divisi III, Dedy Sunarto mengatakan masih menunggu informasi dari Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI). Dimungkinkan, kata dia, pertandingan akan berlangsung pada akhir November ini.

Jumat, 15 November 2013

Jebol Gawang Korsel Indonesia Runner - up Piala Pelajar Asia U-18


Timnas Pelajar U18 yang diragukan dalam kiprahnya di Piala Pelajar Asia ke-41 di Chiangray, Thailand. Apalagi setelah dibantai oleh thailand 4 gol tanpa balas, membuat Timnas Pelajar U-18 ini semakin sepi dari pemberitaan.  Ternyata tim yang dilatih oleh Carlos De Mello mampu lolos ke semifinal untuk bertemu dengan Cina.

Kembali anak-anak Indonesia dipandang sebelah mata apalagi setelah tertinggal 1-2, namun dengan mental pantang menyerah, akhirnya Timnas Pelajar Indonesia U-18 mampu mebalikkan keadaan menjadi 4-3.

Di final Indonesia berjumpa dengan Korsel dan ini menjadi ulangan partai penyisihan Piala Pelajar Asia ke-40 di Iran saat Sabeq Fahmi dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Korsel dengan skor 0-2. Dan kesempatan itu muncul saat Indonesia kembali bertemu di partai final yang digelar di Mae Fah Luang University sekaligus menjadi kesempatan untuk mengulangi kejayaan saat kita juara Pelajar Asia untuk pertama kalinya tahun 1985, Timnas U-18 Indonesia akhirnya berhasil melaju ke final Piala Pelajar Asia U-18 ke 41 yang digelar di Chiangray, Thailand.

Perjuangan timnas yang dibentuk dari hasil kejuaraan antar PPLP ini dengan motor Terens Owang Puhiri memang tidak dengan mudah mengalahkan Cina sebagai juara grup B. NAmun tim yang dihadapi di Final adalah Korsel, yang merupakan tim terkuat di benua Asia.  Mereka memiliki permainan kolektif yang bagus, disiplin yang tinggi.

Di babak pertama Indonesia ketinggalan 1 gol, yang membuat anak-anak Indonesia semakin bersemangat untuk menjebol gawang Korsel. Namun meskipun mampu menjebol gawang korsel di babak kedua. Anak-anak Indonesia harus menerima kenyataan karena Korselpun mampu menambah golnya di babak ke 2. Dan Kembali seperti tahun lalu Indonesia menjadi Runner-up kalah dari Korsel.

Tapi kegagalan bukanlah sesuatu yang perlu diratapi, karena tim Pelajar yang ikut di turnamen yang sama tahun kemarin di Iranpun gagal meraih gelar Juara dan hanya menjadi runner-up, tapi dengan semangat pantang menyerah mampu menjadi juara di AFF U-19 di tahun berikutnya. Dan sekarang sedang dipersiapkan untuk mengikuti Piala Asia U-19.

Meski gelar juara gagal dipersembahkan oleh kalian, tapi dengan meraih gelar runner-up itu sudah cukup untuk menunjukkan bahwa kalian telah berusaha menampilkan penampilan terbaik kalian.  Kegagalan adalah sukses yang tertunda begitu kata orang bijak. Tetap semangat !

Rabu, 13 November 2013

VO2 Max Bukan Penentu Utama Fisik di Pertandingan


Ada pemahaman yang kurang tepat di dunia sepak bola Indonesia mengenai VO2 Max. Seolah, kadar volume paru-paru seorang pemain dalam menampung oksigen tersebut adalah hal yang vital dalam sebuah pertandingan sepak bola.

Menurut Performance Analaysis PERSIB, Jaino Matos, sering kali dalam pemberitaan di media Indonesia, pemain yang baru saja mendapatkan hasil VO2 Max tertinggi dianggap paling dominan dan paling hebat fisiknya. "Padahal tidak begitu. Belum tentu yang VO2 maxnya tertinggi akan mampu bertahan selama 90 menit di lapangan," tegasnya di sela-sela tes fisik tim Diklat PERSIB U-19 Senin (11/11).

Itu lah kenapa Jaino tidak langsung memberikan tes untuk mengukur VO2 Max anak asuhnya siang tadi. Lebih lanjut ia menerangkan bahwa kecerdikan pemain dalam mengatur ritme fisiknya lah yang menjadi kunci mampu tidaknya ia tetap stabil sepanjang pertandingan.

"Seorang pemain harus benar-benar efektif dalam mengeluarkan tenaganya. Dia tahu kapan harus akselarasi dengan speed dan kapan harus menghemat tenaganya," terang pria asal Brasil yang didapuk sebagai pelatih Diklat PERSIB U-19 itu.

Senada dengan apa yang dikatakan Jaino, Agus Yudiana Msc. PhD. mengutarakan bahwa tes fisik bagi pemain sepak bola tak melulu dilihat dari kadar VO2 Maxnya. "Tes fisik memang untuk mengetahui kapasitas seorang pemain. Tapi nantinya diimplementasikan di latihan terus menerus agar di memory dia tertanam bagaimana dia harus berbuat efektif saat pertandingan," jelas Agus.

"Intelegensi seorang pemain yang jadi kunci. Bagaimana mental dia dan efektifitasnya saat pertandingan nanti," lanjut pria yang mendapatkan gelar MSc dan PhD-nya di Jepang tersebut.

Meski VO2 Max-nya tinggi, seorang pemain bisa saja drop di tengah-tengah pertandingan jika tidak efektif dan ada pressure tinggi dalam mentalnya. "Saat mental kita tertekan, otot-otot kita ikut tegang dan itu bisa mempercepat habisnya stamina kita," terang Agus.

VO2 Max sendiri menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Jurusan Sport Science di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (FPOK UPI) itu dipengaruhi dua hal. Yakni faktor genetikal seperti seorang pemain yang lahir dan besar di dataran tinggi. Biasanya mereka yang lahir di sana memiliki kadar VO2 Max lebih tinggi ketimbang yang lahir di dataran rendah. Sisanya bisa dibenahi melalui latihan.

SEPAKBOLA DAN BISNIS


Sebagai olahraga terpopuler di dunia, sepakbola tentu banyak memiliki penggemar. Dengan banyaknya penggemar berarti ada pasar yang terbuat. Dulu penggemar sepakbola hanya kaum adam saja namun sekarang kaum hawapun tak lagi takut untuk menyukai sepakbola.

Pasar yang terbentuk dari penggemar sepakbola sangat menjanjikan untuk berbisnis. Baik untuk klub sendiri maupun untuk kelompok supporter.

Klub dapat menambah pundi-pundi rupiahnya dengan bisnis jual beli pemain, tapi diharamkan untuk jual beli permainan. Namun untuk melakukan jual beli pemain sangat besar investasi yang harus dilakukan. Karena klub harus menemukan bakat pemain yang kemudian di didik menjadi profesional. Untuk mendidik dan mengembangkan bakat pemain tersebut kadang harus dibutuhkan waktu yang lama, kadang juga jeblok. Kalo ternyata bakatnya sudah mentok maka nlai jual pemain tersebut akan turun dan tidak ada klub lain yang berminat, akhirnya harga yang diharapkan tidak terpenuhi. Untuk bisnis ini klub harus memiliki SSB.

Pemasukan yang tak kalah penting adalah dari sektor penjualan tiket. Jika suatu klub mematok harga Rp. 10.000,-/tiket untuk tiap pertandingan, sementara suporter setianya yang selalu membeli tiket pertandingan adalah 500 supporter, maka pemasukan dari sisi tiket satu pertandingan saja sudah mampu untuk memberi uang saku bulanan 3 orang pemain di divisi II. Apalagi jika suporter yang datang memberi dukungan ada 5.000 orang, maka klub tidak dipusingkan lagi untuk urusan uang saku pemain. Untuk mencegah kebocoran akibat suporter yang masuk tanpa tiket, maka bisa diakali dengan bundling tiket dengan produk sponsor. Tiket harus terdiri dari tiga bagian, 1 bagian untuk penonton, 1 bagian untuk bukti penjualan tiket, 1 bagian untuk ditukar dengan produk bundling. Alurnya setelah penonton membeli tiket di loket yang telah ditentukan, penonton menuju pintu masuk, tiket di berikan ke petugas untuk diperiksa dan disobek pada bagian untuk bukti penjualan tiket, kemudian penonton menuju ke arah stand resmi produk bundling untuk menukarkan tiketnya dengan produk tersebut, sedangkan sisa sobekan tiket menjadi hak penonton.


Semakin banyaknya suporter sebuah klub maka akan semakin membuat produsen yang tertarik memajang iklan di stadion kandang klub tersebut. Belum lagi jika ada yang berani memasang brand produknya di jersey klub yang berarti menjadi sponsor utama. Karena memiliki basis suporter yang banyak, maka pengusaha apparel tentu akan melirik dan bersedia menjadi partner untuk menyediakan apparel bagi klub tersebut, klub mendapatkan apparel yang dibutuhkan, sementara pihak apparel mempunyai hak untuk menjual jersey sama seperti yang dipakai oleh klub tersebut ke supporter, yang tentunya ada bagi hasil keuntungan dari hasil penjualan jersey ke supporter tersebut ke klub juga.

Dengan banyaknya supoerter maka peluang pasar menjadi terbuka juga, klub bisa mendapatkan dana dari keuntungan penjualan merchendise klub tersebut, seperti gantungan kunci, handuk, sprei, kaos klub, syal, topi, jaket dan masih banyak lagi macamnya. Untuk keperluan ini klub harus memiliki kios resmi.


Selasa, 12 November 2013

Persab Inginkan Penambahan Pemain


Setelah menjadi juara di Divisi III zona Jawa Tengah, Pelatih PERSAB Andreas Tri Widagdo langsung bergerak mencari amunisi tambahan untuk meningkatkan daya gedor Persab.

Hal ini perlu dilakukan mengingat Persab hanya mampu menjaringkan 1 gol selama penyisihan zona Jawa Tengah. Persab Mempunyai target musim ini tembus ke Divisi II, dengan skuad yang ada sekarang, manajemen merasa perlu ada pembenahan, sehingga perlu adanya penambahan pemain.

Beberapa nama yang menjadi target untuk posisi striker adalah Septian David Maulana, Dwi Chandra Rukmana dan Dias Setyo Utoko untuk menambah daya gedor Persab. Sedangkan untuk sektor gelandang dirasa sudah cukup, sedangkan untuk posisi bek Aan panggilan akrab pelatih Persab melirik Edo Pratama, Muhammad Tegar Pribadi dan Riyan Ardiansyah untuk menambah kokoh tembok pertahanan Persab. Sementara untuk sektor penjaga gawang nama Randy Faiz Garinda masuk dalam radar Aan.

Penambahan pemain ini semata-mata untuk memperkuat skuad yang sudah ada, karena untuk zona Jawa Bali sudah bertebaran nama-nama yang cukup tenar dan memiliki pemain-pemain yang berpengalaman. Persab tidak ingin hanya menjadi penggembira saja, tapi Persab justru ingin mengalahkan mereka dan lolos ke putaran nasional.

Minggu, 10 November 2013

PERSAB LOLOS KE DIVISI III JAWA BALI

Pertandingan final antara PSD Demak melawan PERSAB Brebes yang berlangsung di stadion Pancasila Demak, berlangsung sengit sejak kick off di mulai. Jual beli serangan antar kedua tim berlangsung seru, ditambah dengan chant-chant yang dilantunkan oleh kedua suporter, menambah semangat kedua tim makin membara.

Kedua tim tampak imbang, hal itu terlihat dari jalannya pertandingan yang berlangsung alot. setelah berjalan selama 45 menit pertandingan masih imbang tanpa gol. Setelah jeda turun minum, pertandingan kembali dilangsungkan. Namun skor kacamata tidak berubah sampai peluit tanda waktu pertandingan secara normal berakhir.

Akhirnya babak tambahan dilakukan untuk menentukan juara, karena regulasinya final hanya berlangsung satu kali, tidak memakai sistem home away. Namun dengan tambahan waktu yang diberikan ternyata tidak mengubah skor berubah.

Tos-tosan alias adu tendangan pinalti menjadi penentu jaura Divisi III zona Jawa Tengah kali ini. Ketenangan pemain Persab Menjadi penentu kemenangan di hari Pahlawan ini, Persab menjadi juara  dengan skor akhir 2 - 4. Sabermania bersorak.

Dengan menjadi juara di Divisi III zona Jawa Tengah maka persab berhak melaju ke babak berikutnya, yaitu zona Jawa Bali.

KRITERIA PROFESIONAL



Menjadi peserta di kompetisi sepakbola profesional tertinggi di Indonesia adalah harapan setiap klub sepakbola. Karena dengan ikut berlaga di kompetisi tertinggi nasional, ada kesempatan untuk mengikuti kompetisi di tingkat asia.

Namun untuk memenuhi itu semua, selain menaiki tangga dari divisi III, divisi II, divisi I dan divisi utama, maka ada beberapa persyaratan yang juga harus dipenuhi oleh setiap klub yang ingin berlaga di kompetisi tertinggi di Indonesia tersebut.

Syarat itu adalah memenuhi kriteria profesional yang dikeluarkan oleh AFC selaku penanggung jawab persepakbolaan tingkat asia.

Adapun kriteria profesional versi AFC, adalah :
1. Surat jaminan penggunaan stadion dari pemilik/ pengelola stadion.
2. Aktifitas klub yang berkontribusi terhadap lingkungan sekitar.
3. Laporan keuangan internal dan eksternal-profit and loss statement.
4. Diagram struktur klub, yakni manajemen/ daftar pemilik dan departemen/ karyawan,finance officer, legal officer, security officer & local media officer (Panpel).
5. Daftar harga tiket pertandingan.
6. Sistem perhitungan jumlah penonton, dan Dokumen business plan klub.
7. Visi, misi, target.
8. Riset pemasaran,analisis and strategi
9. Rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang.
10. Program dan strategi untuk menggapai rencana tersebut (poin 3).
11. Produk dan kegiatan
12. Organisasasi dan sumber daya manusia.
13. Fasilitas manajemen dan pengoperasian.
14. Budget and proyeksi keuangan.
 Dari semua kriteria tersebut diatas, beberapa sudah terpenuhi oleh PERSAB, namun masih banyak yang belum terpenuhi. Semoga seiring berjalannya waktu, PERSAB bisa memenuhi semua kriteria diatas dan ikut berlaga di kompetisi sepakbola tertinggi Indonesia.

ORA OLIH ORA !

Sabtu, 09 November 2013

PIALA COCA COLA 2014


Berkaitan dengan postingan saya sebelumnya tentang sepakbola usia dini ada kesempatan yang diberikan oleh THE COCA-COLA COMPANY yang akan menyelenggarakan turnamen untuk U-18.

Mudah-mudahan dengan adanya kompetisi di tingkat U-18, Persab bisa mengambil manfaatnya dengan menyeleksi pemain untuk bank data Persab, terutama untuk menemukan bakat-bakat pesepakbola yang merupakan putra asli Brebes. Agar Persab tidak menyenderkan pada pemain dari luar Brebes seperti saat ini.

Kota tempat diadakan PLAY OFF adalah JAKARTA, JOGJAKARTA, SURABAYA ,BANDUNG, MEDAN, KALIMANTAN TIMUR,

mengenai persyaratan dan tata cara mengikuti bisa dilihat DISINI sedangkan untuk tanya jawab sudah ada DISINI. untuk yang belum jelas bisa menghubungi pihak COCA-COLA melalui email ke info@coca-cola.co.id

TENTANG PIALA COCA-COLA 2014
Coca-Cola meluncurkan program Piala Coca-Cola 2014 sebagai sebuah ajang kompetisi sepak bola antar SMA yang didesain sebagai sarana untuk menyalurkan bakat dan gairah sepak bola di kalangan pelajar Indonesia. Tahun ini Piala Coca-Cola akan diadakan dalam skala yang lebih besar, melibatkan lebih dari 32.000 pelajar

dari 2000 SMA di 64 kota di Indonesia. Sepak bola telah berkembang menjadi sebuah ikon yang sangat kuat, yang menebarkan semangat dan kegembiraan sekaligus mempersatukan perbedaan. Hal ini sangat relevan dengan semangat dari Coca-Cola yang juga senantiasa hadir untuk memberikan kegembiraan dan semangat baru untuk hidup lebih positif. Kompetisi seperti ini lebih dari sekedar ajang olahraga, melainkan juga membantu memberikan


inspirasi bagi generasi muda kita bahwa mereka bisa bermimpi dan mewujudkan impiannya. Coca-Cola tentunya berharap Piala Coca-cola juga dapat membantu memfasilitasi pembibitan pemain muda profesional Indonesia di masa mendatang. Tahun ini kompetisi akan dibagi ke dalam 6 wilayah, yakni wilayah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Samarinda. Total pertandingan yang akan dimainkan berjumlah 1600 pertandingan dengan sistem gugur. Kompetisi Piala Coca-Cola 2014 berlangsung selama 7 bulan, mulai November hingga May 2014.

Penuhi semangatmu, maju dan menang! Coca-Cola, segarkan semangatmu!

berita terkait untuk wilayah solo dan karanganyarberitanya bisa di baca DISINI

semoga di Brebes ada yang mau menyelenggarakan turnamen ini juga untuk menjaring  bibit-bibit pemain muda Brebes.

PERSAB hadapi PS Demak di final divisi III Zona JATENG

Setelah dua kali main imbang dengan Berlian Rajawali Semarang (1-1) saat di Jatidiri Semarang dan (0-0) saat main di kandang Karang Birahi. Persab menjadi juara grup karena produktifitas gol tandang.

Di Final Persab Brebes akan bertemu PS Demak yang menjadi juara Grup A setelah menjadi tim tak terkalahkan di grup tersebut dengan meraih poin sempurna. Dengan meraih poin sempurna maka PS Demak berhak menjadi tuan rumah dalam laga fnal divisi III zona Jawa Tengah.

Dedi Sunarto sebagai Manager tim Laskar Jaka Poleng julukan Persab Brebes, yakin bahwa tim yang dibina oleh Andreas Tri Widagdo akan meraih kemenangan sempurna di laga perebutan tiket ke Divisi III Nasional yang akan berlangsung di Stadion Pancasila Demak pada Minggu 10 November 2013 besok.

"Kami yakin, kemenangan itu bisa kami raih dengan sempurna atas tuan rumah PSD Demak. Doakan saja, mudah-mudahan bisa terwujud," demikian ujar Ato, panggilan akrabnya.

Sementara di kubu PSD Demak yang berjuluk Laskar Kalijaga, yakin akan mampu mengatasi Perlawanan Laskar Jaka Poleng. Berbekal pengalaman membawa tim Danone Indonesia meraih juara 8 dalam Piala Dunia U-12, Asrum yakin mampu menjuarai divisi III zona Jawa Tengah dan lolos ke Divisi III Nasional.


Kamis, 07 November 2013

PEMBINAAN USIA DINI


Salah satu SSB di kec. Bulakamba
Tidak adanya kemajuan berarti dalam hal prestasi sepakbola Kab. Brebes saat ini, tak lepas dari masalah pembinaan sepakbola usia dini dan usia muda di Brebes yang selama bertahun-tahun tidak pernah diperhatikan. Padahal banyak sekali talenta berbakat di segala penjuru Brebes, serta banyak sekali Sekolah Sepak Bola (SSB) yang tersebar di Kabupaten ini.

Fondasi membentuk Persab yang tangguh harus dimulai dengan mempersiapkan pemain sejak usia dini. Persiapan pemain sejak usia dini ini memerlukan suatu kurikulum standar yang mengajarkan dasar-dasar sepak bola yang benar dan tepat. Dengan melaksanakan kurikulum ini secara konsisten, dalam beberapa tahun ke depan diharapkan Persab dapat memiliki pemain-pemain yang handal dari wilayah Kab. Brebes, yang dapat membawa Persab dapat ikut berkompetisi di liga tertinggi Indonesia.

Untuk memperoleh bibit muda di Kabupaten Brebes, bisa diadakan scouting / pencarian bakat dengan gaya blusukan seperti yang di lakukan pelatih timnas U-19 Indra Syafri. Atau bisa juga dengan mengadakan turnamen antar sekolah di Kab. Brebes yang disesuaikan dengan usia peserta. Untuk anak Sekolah Dasar bisa diikutkan dalam U-12, SMP U-15, dan SMA U-17 demikian juga untuk kompetisi antar SSB di kelompokkan dalam kompetisi U-12, U-15 dan U-17, sementara untuk antar desa bisa digunakan kompetisi U-17 dan U-19.

Untuk kompetisi antar sekolah bisa menggandeng Dinas Pendidikan Kab. Brebes, untuk menggelar kompetisi antar SSB bergandengan tanganlah dengan Pengda PSSI Brebes, sementara untuk antar desa bisa bekerja sama dengan Pemda Kab. Brebes.

Dengan adanya tiga macam kompetisi maka Persab akan memiliki bank data pemain yang sewaktu-waktu bisa dipergunakan untuk mengisi skuad Persab Brebes. Demikian juga untuk Pengda PSSI Brebes bisa memanfaatkan bank data tersebut untk seleksi pemain dalam Porprov Jawa Tengah.

Rabu, 06 November 2013

PERSAB LOLOS KE FINAL ZONA JAWA TENGAH


Persab Brebes, memastikan lolos ke final kualifikasi Divisi III Liga Indonesia untuk zona Jawa Tengah, setelah menahan imbang Berlian Rajawali Semarang tanpa gol dalam leg kedua grup B, yang digelar di Stadion Karangbirahi Brebes, tadi sore.

Permainan menyerang  yang diterapkan oleh pelatih Berlian Rajawali M. Dhofir, tidak mampu menjebol gawang Persab yang menerapkan  strategi bertahan. Selama 2 X 45 menit berlangsung, tidak ada satu gol pun yang mampu dijaringkan oleh kedua klub.

Skor imbang tanpa gol sudah cukup membuat Persab lolos ke babak final zona Jawa Tengah. Karena pada leg pertama yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu 2 November 2013 lalu berakhir dengan skor 1-1. Laskar Jaka Poleng, julukan Persab Brebes, lolos karena gol tandang.

Laskar Jaka Poleng tinggal menunggu juara grup A yakni antara PSD Demak,dan PSIP Pemalang, pada final 10 November 2013 mendatang. Sebab, diketahui pada pertandingan di grup A sebelumnya, PSD Demak meraih kemenangan atas Persiharjo Sukoharjo, dengan skor 1-0. Sementara pertandingan grup A antara Persiharo Sukoharjo melawan PSIP Pemalang, di Stadion Sukoharjo, berakhir dengan skor 3-3.
 
Dengan demikian posisi teratas di grup A, yakni PSIP Pemalang dengan memperoleh 3 poin, disusul PSD Demak 3 poin dan Persiharo Sukoharjo 1 poin. PSIP Pemalang berada diposisi teratas karena jumlah perolehan 3 gol dibanding PSD Demak yang hanya memperoleh 1 gol. Sementara, Persiharjo Sukoharjo bersama Berlian Rajawali FC Kota Semarang harus pulang lebih awal karena gagal meraih kemenangan.

Tempat final akan ditentukan setelah pertandingan antara PSIP Pemalang melawan PSD Demak. Kemudian antara juara kedua grup akan di hitung poinnya, pemegang poin tertinggi berhak menjadi tuan rumah Final Divisi III Zona Jawa Tengah

 

Senin, 04 November 2013

PERSAB PUAS DENGAN HASIL IMBANG DI SEMARANG



Pelatih Berlian Rajawali Semarang, M. Dhofir mengaku cukup kecewa dengan hasil imbang 1-1 melawan tim tamu Persab Brebes dalam laga peradana kompetisi Divisi III PSSI Liga Indonesia untuk zona Jawa Tengah, grup B yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, 2 November 2013 sore. "Kalau melihat hasil, tentu kami cukup kecewa. Anda lihat sendiri, tim kami banyak peluang menciptakan sejumlah gol, tapi selalu gagal. Padahal kita juga bermain di kandang sendiri," tuturnya.

Menurutnya, gol penyeimbang Persab di menit 45 babak pertama adalah karena lini pertahanannya yang kurang maksimal, sehingga bisa kebobolan. "Untuk bermain nanti di kandang lawan, kami harus berjuang lebih keras lagi. Sebab, laga nanti adalah laga penentuan juara grup B untuk bisa lolos ke babak final," ujarnya.

Berbeda halnya dengan pelatih Persab Brebes, Andreas Tri Widagdo mengaku cukup puas dengan hasil imbang 1-1 melawan tuan rumah Berlian Rajawali Semarang,

"Ya, kami cukup puas tim kami bisa bermain dengan hasil imbang melawan tuan rumah," ujar Aan panggilan akrab Andreas ini menuturkan, keberhasilannya timnya bisa mengimbangi tuan rumah karena anak-anak asuhnya disiplin terhadap materi maupun instruksi yang diberikannya.

Manager Persab Brebes, Dedi Sunarto menambahkan, pasukan Laskar Jaka Poleng, jukukan Persab, harus bisa memetik poin penuh dalam laga lanjutan di grup B, di Stadion Karangbirahi Brebes, pada Rabu 6 November 2013.

"Sebagai tuan rumah nanti, kita harus bisa meraih kemenangan agar bisa melaju ke babak final melawan juara grup A nantinya (Persiharjo Sukoharjo, PSD Demak, PSIP Pemalang) pada 10 November 2013 . Minimal kita bisa bertahan dengan skor 0-0. Tapi kita optimis selaku tuan rumah bisa meraih kemenangan sempurna," ungkapnya.

Minggu, 03 November 2013

Rincian Lengkap Program Pelatnas U-19 Ala Indra Sjafri

Demi memenuhi impian lolos ke piala dunia U-20 di Selandia Baru 2015 nanti, timnas U-19 dibawah asuhan pelatih Indra Sjafrie sejak jauh-jauh hari sudah menentukan program pelatnas. Dalam paparannya, coach Indra membagi pelatnas jangka panjang timnas U-19 dalam tiga bagian, yakni general preparation, specific preparation, dan pra-kompetisi. Pada bagian general preparation, coach Indra lebih menekankan aspek fisik pemain. Karena itu, dibutuhkan berbagai macam alat-alat latihan fisik yang sesuai dengan tujuannya.

Terkait pemenuhan alat-alat latihan, coach Indra enggan membeberkan alat apa saja yang ingin dibeli untuk memenuhi standar fisik para pemain yang diinginkannya. Namun, berdasarkan informasi dari salah satu staf pelatih timnas U-19, penulis mendapatkan rincian program pelatnas U-19 ala coach Indra Sjafrie, yakni sebagai berikut:

PERKIRAAN PEMENUHAN ALAT-ALAT LATIHAN :

1. Medicine Ball (3kg) –> Fungsi –> Latihan strength
2. Bola Tenis –> Fungsi –> Latihan reaksi
3. Gloves (sarung tangan) –> Fungsi –> Catching/handling
4. Rebounders –> Fungsi –> Multi function
5. Net Portable –> Fungsi –> Basic Control
6. Opponet Mannequin –> Fungsi –> Standard situation
7. Coordination Ledder –> Fungsi –> Speed coordination
8. Thera-band resistant –> Fungsi –> Multi function
9. Skip rope / skipping –> Fungsi –> Leg coordination
10. Traffic cones (50cm) –> Fungsi –> Multi function
11. Disc cones –> Fungsi –> Multi function
12. Agility poles (1,2 m) –> Fungsi –> Multi function
13. Matras (1×2 m) –> Fungsi –> Flexibility
14. Jump ropes –> Fungsi –> Multi function
15. Mini hurdles –> Fungsi –> Multi function
16. Little hurdles –> Fungsi –> Multi function
17. Polar heart rate monitor –> Fungsi –> Evaluasi
18. Kamera video –> Fungsi –> Dokumentasi
19. Kamera foto –> Fungsi –> Dokumentasi
20. Harness run –> Fungsi –> Physical training
21. Sled –> Fungsi –> Physical training
22. Parachute –> Fungsi –> Physical training
23. Hoops –> Fungsi –> Physical training

* Data berdasarkan proposal jelang Piala AFF dan Pra Piala Asia U-19

TIGA TAHAP PEMUSATAN LATIHAN U-19:

1. Fase Umum, di kota Batu, Malang - Jawa Timur
2. Fase Khusus, pertimbangan di Universitas Negeri Yogyakarta
3. Fase Pra Kompetisi, lokasi tetap di Yogyakarta, namun dalam perjalanannya tim bergerak ke daerah Indonesia atau luar negeri, melakoni rangkaian ujicoba maupun turnamen internasional.

AKTIVITAS LAIN SELAMA PELATNAS:

1. TES FISIK –> Merupakan proses utama seleksi pemain. Sesuai program awal, pemain Timnas harus memiliki standar kapasitas fisik diatas rata-rata pemain lain. Tes fisik dilakukan setiap kali mendapatkan pemain yang layak secara teknik.
2. TES MEDIS –> Tes medis dilakukan mempertimbangkan biaya.
3. TES PSIKOLOGIS –> Dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang karakter dan atribut-atribut psikologis yang dimiliki pemain. Proses ini terus diperbaharui.
4. KELAS INTERNAL & EVALUASI –> Kelas-kelas internal ini berisi tentang pendidikan dasar bagi pemain sepak bola yang meliputi kelas nutrisi, psikologi, dan etika yang disampaikan oleh staff pelatih.

PERKIRAAN KELENGKAPAN TIM:

1. Uang saku dan gaji

a. Gaji ; Gaji dibayarkan setiap bulan dan hanya berlaku untuk para pelatih dan ofisial. Besaran nominal gaji disesuikan dengan tingkatan fungsional.

b. Uang Saku ; Uang saku berlaku untuk pelatih, ofisial dan pemain. Besarannya tergantung kesepakatan dengan Badan Tim Nasional (BTN).

2. Upgrading Pelatih

Untuk mengikuti perkembangan ilmu kepelatihan dan ilmu keolahragaan diperlukan upgrade atau peningkatan yang berkala bagi para pelatih dan ofisial. Berikut ini beberapa metode peningkatan bagi pelatih dan ofisial:

a. Kursus online ; Berupa kursus-kursus kepelatihan maupun ilmu yang berkaitan dengan pengembangan sepak bola.
b. Buku ; Penyediaan buku-buku mutakhir kepelatihan dan ilmu sepak bola.

3. Homeschooling pemain

Merupakan bagian dari pematangan dan penyiapan masa depan pemain. Waktu persiapan yang lama akan menyita waktu sehingga beberapa pemain yang masih berstatus siswa atau harusnya meneruskan ke Perguruan Tinggi meninggalkan pendidikannya. Oleh karena itu, perlu diambil jalan tengah agar tidak mengorbankan pendidikan pemain. Homeschooling adalah metode yang harus diambil untuk memastikan para pemain tetap memperoleh pendidikan.

4. Biaya Riset dan Pelaporan

Salah satu output dari program Pelatnas adalah laporan akademik berkaitan dengan cabang-cabang ilmu yang terlibat dalam proses penyiapan tim. Laporan akademis tersebut diharapkan akan memberi tambahan pengetahuan serta diskusi baru berkaitan dengan ilmu kepelatihan sepak bola serta cabang ilmu terkait. Diharapkan dengan adanya laporan yang bersifat akademis, perkembangan diskusi keilmuan dalam dunia sepak bola di Indonesia akan lebih berkembang. Imbasnya tentu saja pada perkembangan sepak bola secara umum.

————————————————————————— —————————————

Itulah bocoran perincian program pelatnas U-19 yang didapat penulis. Apakah dengan perincian tersebut, biaya 20-30 milyar terbilang wajar? Anda bisa menilainya sendiri. Namun yang pasti, semoga saja dengan besarnya biaya pelatnas timnas U-19, hasil yang didapat pun akan bisa maksimal dan memuaskan.

*sumber didapat dari koran tribun, superball edisi kamis (31/10)

Semoga Persab di kemudian hari bisa memiliki fasilitas seperti yang digunakan oleh timnas U-19 agar bibit-bibit yang ada di Brebes dan sekitarnya bisa menikmati untuk meningkatkan kemampuan sepakbolanya

Sabtu, 02 November 2013

Berlian Rajawali Semarang vs Persab Brebes

Pertandingan divisi III ditandai dengan pertandingan antara Berlian Rajawali Semarang vs Persab Brebes di stadion Jatidiri Semarang.

Kick Off baru ditiup kedua tim saling berbalas serangan. Karena kedua tim menargetkan meraih kemenangan. Namun keberuntungan menjadi milik Thomas yang sukses memanfaatkan tendangan sudut di sisi kanan gawang, mengantarkan Berlian Rajawali memimpin setelah mencetak gol pada menit ke 18. Skor 1 - 0 untuk tuan rumah.

Merasa tertinggal, Persab Brebes berusaha mengejar dan semakin gencar melancarkan serangan. Didukung oleh Saber Mania yang sengaja datang dari Brebes, semangat mereka semakin membawa untuk menyamakan kedudukan. Akhirnya kebuntuan menjadi cair setelah pada menit ke 45 Teddy Harsono dengan tendangan geledek dari luar kotak pinalti berhasil menjebol gawang Berlian Rajawali, kedudukan menjadi 1 - 1.

Skor 1 - 1 tersebut bertahan sampai turun minum. M. Dofir selaku pelatih Berlian Rajawali yang juga pernah melatih PSIS Semarang memberikan target kepada anak asuhnya untuk memenangkan laga perdana ini. Hal itu dilakukan demi mengamankan tiket ke babak selanjutnya. Karena dengan kemenanganlah asa untuk melaju ke babak berikutnya untuk menghadapi juara Grup A semakin besar. Apalagi 4 hari kemudian mereka menjalani laga tandang ke Stadion Karang Birahi yang merupakan kandang Persab.

Babak kedua dimulai pemain Berlian Rajawali selaku tuan rumah gencar melancarkan serangan. Hal ini menjadikan Persab hanya mampu sesekali melancarkan serangan balasan. Akhirnya persab seringkali dikurung, sehingga Persab menurunkan target menahan imbang dan mencari aman. Dan mencari kemenangan saat laga kandang.

Skor 1 - 1 bertahan sampai peluit akhir dibunyikan. Dengan hasil imbang ini diharapkan Persab mampu memanfaatkan laga kandang tanggal 6 November nanti. Meski dengan skor 0 - 0 sudah lolos ke babak final wilayah Jawa Tengah berikutnya, diharapkan Persab mampu meraih kemenangan. Sementara di Grup A tuan rumah PSD Demak unggul 1 - 0 atas Persiharjo Sukoharjo.

Jumat, 01 November 2013

Herry Gabriel Wenda - Juggling


RONALDO RESMI BERGABUNG DENGAN PERSAB BREBES


Ronaldo merupakan pesepakbola kelahiran Yogyakarta, 08 Mei 1997 adalah putra bungsu dari pelatih Inyong Lolombulan. Ronaldo Dasilva Lolombulan pernah mengenyam pendidikan di SSB Marsudi Agawe Sentosa (MAS) dan diklat PSIM.

Ronaldo alias Naldo pernah mengikuti Liga Pendidikan Indonesia dan mampu menampilkan permainan terbaiknya. Dengan prestasinya tersebut Naldo yang saat itu merupakan siswa SMP 13 Yogyakarta berhak mendapat beasiswa dari Kementrian Pemuda dan Olahraga untuk mengikuti pendidikan di Mortalaz Madrid Spanyol.

Namun itu belum selesai, karena Madrid sendiri hanya meberi quota sebanyak 4 orang. Sementara dari hasil Liga Pendidikan Indonesia terjaring 99 orang yang memenuhi syarat, sehingga diadakan seleksi dalam program Lipio Camp 2011 di Cibubur.

Naldo lolos dalam seleksi di Lipio Camp beserta 7 orang lainnya, yaitu M. Dimas Drajad (SMPN 3 Gresik), Dwi Chandra Riskamana (SMPN 4 Semarang), Thomas Kristianda (SMPN 4 Semarang),Carli Xaronika (SMPN 1 Selo Kampar Riau ) dan Aldo Claudio (SMPN 223 Jakarta).

Daftar peringkat Lipio Camp 2011 bisa dilihat DISINI