Minggu, 05 Januari 2014

Simulasi Anggaran Ideal Klub Sepak Bola Indonesia (1)

Kompetisi liga unifikasi profesional Indonesia yang merupakan penggabungan dari Liga Super Indonesia dan Liga Primer Indonesia sebagai perwujudan dari akhir segala dualisme kompetisi akan segera dimulai. Segala bentuk jargon yang menjadi jualan pengelola liga terus diapungkan. Kompetisi ideal, tanpa kepentingan, profesional, diikuti oleh klub-klub yang lolos ‘verifikasi’ yang ketat.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk mengkritisi atau mendebatkan hasil verifikasi yang oleh publik lebih banyak disebut sebagai dagelan, begitu pula mendebat format kompetisi seperti apa yang cocok, apakah dibuat dua wilayah atau satu wilayah. Tulisan ini mencoba memberi gambaran seperti apa klub yang siap secara finansial untuk mengikuti kompetisi.

Klub profesional, sebagaimana telah berjuta kali dibahas, adalah klub yang bebas dari sokongan pemerintah. Klub self sustaining harus mampu mendanai diri sendiri selama semusim penuh, bahkan seterusnya. Hal semacam ini jelas diperlukan guna mencegah hal-hal memalukan seperti penunggakan biaya gaji terulang kembali (dan menelantarkan pemain asing hingga meninggal).

Bukan berarti simulasi ini mutlak dapat dijadikan patokan, namun jika klub setidaknya bergerak sejalan dengan rencana anggaran, maka kemungkinan-kemungkinan buruk tersebut dapat diminimalisir.

Berikut pembahasan singkat sisi pendapatan, pengeluaran dan simulasi anggaran.

artikel ini diambiil dari www.bolatotal.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar