2. Biaya
Sama
pentingnya dengan pendapatan, penghitungan biaya yang cermat dapat
membantu klub agar terhindar dari krisis keuangan. Biaya yang tidak
dianggarkan dengan proporsional akan menjadikan klub beroperasi dengan
kerugian, yang artinya hanya menunggu waktu saja bagi timbulnya masalah
yang tak kalah klasik: tersendatnya pembayaran gaji pemain.
Klub
sepak bola Spanyol, Malaga, telah dilarang mengikuti kompetisi
antarklub Eropa selama setahun akibat telatnya pembayaran gaji pemain.
Di Indonesia, sayangnya hukum tidaklah bergigi. Yang ada, pemain makin
menderita akibat terus ditekan klub yang tidak memenuhi kewajibannya.
Pemain tidak memiliki tenaga untuk melawan. Mengadukan ke federasi dan
pengelola liga pun hanya ditanggapi dengan janji-janji yang tak kalah
bohongnya, juga solusi yang tak kalah kosongnya.
Untuk
menghindari hal-hal semacam ini terjadi, klub-klub semestinya
menganggarkan dengan benar soal biaya gaji. Dalam industri sepak bola,
biaya gaji menjadi komponen terbesar biaya klub. Berikut tabel skenario
pembebanan biaya gaji yang menurut saya cukup ideal:
Dengan
skenario ini, besarnya biaya gaji tidak lebih dari 50% besarnya
pendapatan. Kondisi ini sangat ideal, mirip dengan yang dianggarkan
klub-klub Bundesliga. Penentuan standar gaji pemain juga perlu
diperhatikan sesuai dengan pengalaman dan kompetensi si pemain,
begitupun gaji dari staf-staf pendukung yang tak kalah penting perannya
dengan pemain di lapangan.
Perlu juga diperhatikan masalah biaya operasional lainnya yang tidak kalah mahal. Wilayah Indonesia yang luas berkontribusi pada membengkaknya biaya perjalanan kala melakoni laga away. Selain itu, ada pula biaya sewa stadion kepada pemerintah daerah dan pungutan-pungutan tidak jelas lainnya yang mungkin saja timbul. Tabel di bawah dengan asumsi kenaikan 5% per tahun menjelaskan pemetaan biaya gaji dengan biaya operasional tersebut, sehingga dapat diketahui total biaya keseluruhan.
Perlu juga diperhatikan masalah biaya operasional lainnya yang tidak kalah mahal. Wilayah Indonesia yang luas berkontribusi pada membengkaknya biaya perjalanan kala melakoni laga away. Selain itu, ada pula biaya sewa stadion kepada pemerintah daerah dan pungutan-pungutan tidak jelas lainnya yang mungkin saja timbul. Tabel di bawah dengan asumsi kenaikan 5% per tahun menjelaskan pemetaan biaya gaji dengan biaya operasional tersebut, sehingga dapat diketahui total biaya keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar